Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Perlawanan rakyat Indonesia di masa lalu sering mengalami kekalahan. Hal ini menyadarkan rakyat Indonesia bahwa mengusir bangsa asing tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri. Perjuangan yang bersifat kedaerahan sering mengalami kegagalan karena kurangnya rasa persatuan antara rakyat Indonesia. Oleh sebab itu, para pahlawan dan seluruh rakyat Indonesia bersatu untuk meraih cita-cita bersama yaitu kemerdekaan.

Pada tahun 1942 hingga 1945 Indonesia diduduki oleh Jepang. Pada tanggal 6 dan 9 Agustus  1945, Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh sekutu. Akibatnya pemerintahan Jepang di Indonesia didesak untuk menyerah kepada sekutu. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar dapat membantu melawan sekutu, Jepang memberikan sebuah janji yaitu kemerdekaan untuk Indonesia. Jepang membentuk badan penyelidik usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).


Badan penyelidik usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)

Badan penyelidik usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai) dibentuk pada 1 Maret 1945 yang diketuai oleh Radjiman Wedyoningrat.  Tujuannya untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang dibutuhkan dalam membentuk negara Indonesia merdeka. 

  • Sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 bertujuan untuk menyusun dasar negara Indonesia merdeka. 
  • Sidang kedua BPUPKI pada tanggal 10 sampai 16 juni 1945 yang menghasilkan rancangan UUD. 


Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut juga Dokuritsu Junbi linkai) dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 yang diketuai oleh Soekarno.

Tugas PPKI adalah menetapkan dan mengesahkan rancangan dasar negara yang telah dibuat oleh BPUPKI. 

  • Sidang pertama pada tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 mengangkat Soekarno sebagai presiden dan Muhammad Hatta sebagai wakil presiden serta membentuk Komite Nasional yang bertugas membantu presiden sebelum terbentuk MPR/DPR.
  • Sidang Kedua pada tanggal 19 Agustus 1945 menetapkan 12 Kementerian, membagi wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi beserta membentuk BKR.
  • Sidang ketiga pada tanggal 22 Agustus 1945 membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), menetapkan Partai Nasional Indonesia (PNI), serta membentuk BKR. 


Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Sutan Syahrir dan golongan muda mendengar kekalahan Jepang dari Sekutu. Sutan Syahrir kemudian mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun, Soekarno menolak karena menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui sidang PPKI. Sutan Syahrir bersama Golongan muda kemudian melakukan rapat dan memutuskan bahwa proklamasi harus segera dilakukan. Mereka kemudian membawa Soekarno dan Muhammad Hatta ke Rengasdengklok dengan tujuan untuk menjauhkan kedua tokoh dari pengaruh Jepang. Selain itu tindakan Golongan muda tersebut bertujuan agar Soekarno dan Muhammad Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Soekarno dan Muhammad Hatta akhirnya menyetujui usulan Golongan muda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.  2 anggota Golongan muda yaitu wikana dan Yusuf membawa Soekarno dan Mohammad Hatta kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan naskah Proklamasi. Soekarno Muhammad Hatta dan Ahmad Soebardjo menyusun naskah Proklamasi Kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda.  Naskah Proklamasi ditulis tangan oleh Soekarno kemudian diketik oleh Sayuti Melik.

Setelah naskah disetujui, Muhammad Hatta mengusulkan agar naskah tersebut ditandatangani oleh seluruh anggota PPKI yang hadir. Namun Sukarni mengusulkan agar hanya Soekarno dan Hatta saja yang menandatangani naskah Proklamasi sebagai wakil bangsa Indonesia. Kedua tokoh ini pun menyetujui usulan tersebut.


Pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno membacakan Naskah Proklamasi yang didampingi oleh Muhammad Hatta dan para tokoh nasional. Setelah Pembacaan naskah Proklamasi diadakan upacara bendera merah putih yang diiringi oleh lagu  Indonesia Raya.  Latief Hendraningrat dan S. Suhud bertugas mengibarkan bendera merah putih.  Berita proklamasi kemerdekaan disebarluaskan ke seluruh wilayah Indonesia melalui siaran RRI surat kabar, pengiriman utusan ke berbagai daerah dan sebagainya.



Post a Comment

0 Comments