Rangkuman PAI Kelas 5 SD BAB 9: Kisah Keteladanan Nabi Ilyas a.s dan Nabi Ilyasa a.s

sumber: inews.id

Nabi Ilyas a.s.

Nabi Ilyas a.s. adalah keturunan Nabi Harun a.s. 

Nabi Ilyas a.s. diutus Allah swt untuk membimbing kaum Bani Israil agar tidak menyembah berhala bernama ba'la.

Sudah menjadi kebiasaan Bani Israil ketika ditinggalkan nabinya, mereka lupa ajaran-ajarannya. Kitab Taurat tidak diperhatikan lagi dan malah mendustakan dan mengingkarinya. Mereka lupa akan nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya.

Q.S. As-Saffat 123-126


Artinya: 

Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul. (123). (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu tidak bertakwa? (124). Patutkah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan (Allah) sebaik-baik pencipta. (125) (Yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu?” (126) 


Nabi Ilyas a.s. menyeru kaumnya untuk menyembah Allah dan meninggalkan menyembah Ba'la.Tapi seruan tersebut tidak didengarkan bahkan mereka bersikap kejam merencanakan pembunuhan pada Nabi Ilyas a.s. Allah lalu menurunkan siksaan kemarau panjang pada mereka. Air habis, sawah dan ladang menjadi gersang.

Allah menganugerahkan setiap rumah yang dimasuki Nabi Ilyas a.s. selalu ada saja makanan yang tersedia di situ. Suatu hari, beliau memasuki sebuah rumah dan dirumah itu ada seorang anak laki-laki shaling bernama Ilyasa. Anak tersebut pun diangkat anak oleh Nabi Ilyas a.s. dan selalu dibawa kemanapun beliau pergi. Di kemudian hari Allah pun mengangkatnya menjadi nabi untuk menggantikan Nabi Ilyas a.s. 

Dalam pengembaraan Nabi Ilyas a.s. ternyata banyak yang mencarinya, mereka ingin bertaubat dan memohon pada Nabi Ilyas a.s. untuk berdoa pada Allah agar menurunkan hujan. Lalu berdoalah Nabi Ilyas a.s. dan Allah mengabulkan doanya.

Tapi sayang sekali, taubat mereka tidak berlangsung lama. Mereka kembali durhaka kepada Allah. Akibatnya Allah menurunkan siksa dan bencana yang lebih dasyat. Sebelum bencana mendatangi mereka, Allah memerintahkan Nabi Ilyas a.s. dan pengikutnya meninggalkan tempat tersebut. Lalu datanglah bencana gempa yang sangat dasyat dan kaum yang ingkar tersebut pun binasa.

Hikmah yang dapat diambil dari kisah Nabi Ilyas a.s.:

  • Nabi Ilyas a.s. diutus Allah swt untuk  melarang kaum Bani Israil dari menyembah berhala yang bernama Ba'la. Tetapi umat tersebut tidak menerima seruan itu, kemudian Allah pun menurunkan siksa.
  • Kehidupan bagai roda, tetapi azab jugalah yang akan diturunkan Allah swt apabila manusia tidak bersyukur.

Nabi Ilyasa a.s.

Nabi Ilyasa a.s termasuk salah satu dari nabi para Bani Israil. Beliau adalah pengikut setia Nabi Ilyas a.s sekaligus anak angkatnya. Nabi Ilyasa a.s bertemu Nabi Ilyas a.s ketika Nabi Ilyas a.s. bersembunyi dari kerjaran Bani Israil yang membangkang.

Ketika Nabi Ilyas a.s. masuk ke sebuah rumah ternyata ada anak laki-laki yang sedang sakit. Nabi Ilyas a.s. berdoa kepada Allah swt untuk kesembuhan anak kecil yang tak lain adalah Nabi Ilyasa a.s. Ketika Nabi Ilyasa a.s sembuh, Nabi Ilyas a.s mengangkatnya menjadi anak. Nabi Ilyasa a.s selalu mengikuti Nabi Ilyas a.s kemanapun beliau pergi dan setelah Nabi Ilyas a.s wafat Allah mengangkat Nabi Ilyasa a.s menjadi Nabi menggantikan Nabi Ilyas a.s.

Ketika zaman Nabi Ilyasa a.s rakyat hidup aman, makmur, rukun dan tenteram karena umat pembangkang yang durhaka telah dimusnahkan oleh Allah swt pada zaman Nabi Ilyas a.s. Saat Nabi Ilyasa a.s wafat kaumnya merasa sangat sedih, namun beberapa tahun kemudian lama-kelamaan mereka meninggalkan ajaran Nabi Ilyasa a.s menjadi semakin durhaka. Allah swt pun melenyapkan kenikmatan dan kesenangan dari mereka. 

Dalam kedurhakaan kaum Bani Israil ini kemudian Allah mengutus Nabi Yunus a.s. untuk meneruskan dakwah Nabi Ilyasa a.s

Hikmah dari kisah Nabi Ilyasa a.s:

  1. Setiap umat durhaka di muka bumi ini akan mendapatkan siksaan dari Allah. Allah akan mengganti dengan umat yang baru. Begitulah perputaran hidup yang dijadikan oleh Allah.
  2. Manusia yang mau belajar berpikir dan mengambil pelajaran akan memperoleh petunjuk dari Allah swt.


Post a Comment

0 Comments