Pengenalan Laboratorium IPA

Laboratorium atau makmal adalah tempat melakukan penelitian ilmiah, percobaan, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah.

Laboratorium IPA adalah tempat dilakukannya kegiatan percobaan, pengukuran, penelitian, atau riset ilmiah yang berhubungan dengan ilmu sains (Kimia, Fisika, dan Biologi), dan ilmu-ilmu lainnya.

Secara garis besar fungsi laboratorium dalam proses pendidikan menurut Sukarso adalah sebagai berikut:

  • Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui pengamatan, pencatatan, dan pengkajian gejala-gejala alam.
  • Mengembangkan keterampilan motorik siswa.
  • Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuwan.
  • Memberi dan memupuk keberanian mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu objek dalam lingkungan alam dan sosial.
  • Membina rasa percaya diri dengan keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya.
Sumber: freepik.com


Alat-alat yang biasa digunakan pada laboratorium IPA:

1. Gelas ukur

Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume benda cair (larutan) atau benda padat tak beraturan.

Sumber: shopee/kuke_store


2. Tabung Reaksi

Tabung reaksi berfungsi untuk menampung, mencampur, dan memanaskan bahan-bahan kimia cair atau padat.

Sumber: shopee/alkesmlg


3. Labu erlenmeyer

Labu erlenmeyer berfungsi untuk mencampur, mengukur, dan menyimpan cairan. 

Sumber: wikipedia


4. Gelas beker

Gelas beker berfungsi sebagai wadah mereaksikan bahan, tempat menampung bahan kimia berupa larutan, padatan, pasta, ataupun tepung, tempat melarutkan bahan, dan tempat memanaskan bahan.

Sumber: tokopedia


5. Mikroskop

Mikroskop berfungsi untuk mengamati object yang berukuran sangat kecil hingga mata manusia tidak mampu melihatnya.

Source: freepik

6. Jangka sorong

Jangka sorong berfungsi untuk mengukur panjang benda, diameter benda, kedalaman benda, dan ketebalan suatu benda. Jangka sorong akan efektif terutama jika anda mengukur benda melingkar dan berongga yang ukurannya kecil. Sebab jangka sorong memang umumnya digunakan untuk mengukur benda yang tidak dapat diukur oleh penggaris maupun mistar.

Sumber: pixabay

7. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup berfungsi untuk mengukur diameter atau ketebalan suatu benda dengan ukuran sangat kecil. Alat ini punya tingkat presisi 10x lipat dari jangka sorong.

Sumber: wikipedia

8. Neraca

Neraca berfungsi untuk mengukur masa benda. 

Sumber: indolabutama.com

9. Mortar dan Pestle

Mortar dan Pestle atau dalam bahasa Indonesia disebut Lesung dan Alu. Mortar dan Pestle berfungsi untuk menghancurkan atau menghaluskan bahan yang padat/kristal.

Sumber: pexels

10. Segitiga porselen

Segitiga porselen berfungsi sebagai penyangga atau penahan wadah seperti menahan krus saat proses pemanasan api berlangsung.

Sumber: blibli.com


Aturan keselamatan ketika di laboratorium IPA

  • Selalu mematuhi ucapan/arahan guru saat berada di laboratorium agar terhindar dari kecelakaan.
  • Selalu menggunakan sarung tangan, jas praktikum, kacamata praktikum, dan masker saat bekerja/membawa bahan kimia.
  • Dilarang memakan/meminum/menghirup bahan kimia apa pun.
  • Dilarang makan/minum ketika berada di dalam laboratorium.
  • Jika terkena bahan kimia, segera bilas dengan air mengalir dan jangan digaruk.
  • Setelah selesai menggunakan pembakar spiritus, padamkan dengan menutupnya. Jangan ditiup.
  • Selesai praktikum segera cuci tangan dengan air bersih mengalir.
  • Dilarang membawa bahan kimia atau alat eksperimen ke luar laboratorium tanpa seizin guru.
  • Kembalikan alat dan bahan yang sudah selesai digunakan ke tempat semula.



Berikut ini simbol-simbol penting dalam laboratorium IPA.

Simbol explosive berarti bahan yang mudah meledak


Simbol Oxidizing berarti bahan yang mudah teroksidasi.


Simbol Flammable berarti bahan yang mudah terbakar.


Simbol Corrosive berarti bersifat korosif/merusak jaringan hidup.


Simbol Danger for Environtment berarti bahan yang berbayaha jika di lepaskan ke lingkungan.


Simbol Toxic berarti bahan kimia yang bersifat beracun.


Simbol Irritant berarti ada resiko inflamasi jika bahan kontak langsung dengan kulit dan selaput lendir.


Post a Comment

0 Comments