Matahari / Bintang di Tata Surya

Bintang adalah salah satu anggota tata surya yang istimewa karena bisa memancarkan cahaya sendiri. Di alam semesta terdapat banyak sekali bintang yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Di tata surya sendiri terdapat banyak bintang, salah satu bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya adalah Matahari. Matahari adalah pusat tata surya.

Sumber: pixabay.com

1. Karakteristik Matahari

  • Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain yang terdapat dalam sistem tata surya kita.
  • Karena massanya inilah, gaya gravitasi Matahari mampu membuat planet-planet dan benda-banda langit lainnya beredar pada lintasan tertentu. 
  • Peredaran objek-objek langit itu, terjadi pada garis edar berbentuk elips dengan Matahari sebagai pusatnya.


2. Unsur Penyusun Matahari



3. Lapisan Matahari

Matahari adalah bola gas pijar yang sangat panas. Matahari terdiri atas 4 lapisan utama yaitu: inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona.

A. Atmosfer Matahari

Atmosfer Matahari adalah lapisan paling luar dari Matahari yang berbentuk gas, terdiri atas dua lapisan, yaitu korona dan kromosfer.

1) Korona, adalah lapisan terluar Adalah lapisan terluar matahari yang merupakan lapisan gas yang sangat tipis. Gas tersebut sering tampak seperti mahkota putih cemerlang yang mengelilingi matahari.

2) Kromosfer, adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari merupakan bagian bawah yang berwarna kemerah-merahan berupa cincin cahaya, dan tonjolan merah berupa awan (obor Matahari) dengan ketebalan sekitar 10.000 km.

Lapisan gas ini merupakan lapisan yang paling dinamis, karena sering kali muncul tonjolon cahaya berbentuk lidah api yang memancar sampai ketinggian lebih dari 200.000 km, yang disebut prominensa (protuberans).

Kromosfer dan korona dalam keadaan normal tidak dapat terlihat jelas dari Bumi, namun dapat terlihat terlihat berbentuk gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total dengan menggunakan alat yang disebut koronagraf.

B. Fotosfer Matahari

Fotosfer Matahari adalah lapisan berupa bulatan berwarna perak kekuning-kuningan, yang terdiri atas gas padat bersuhu tinggi. Pada fotosfer Matahari, terlihat adanya bintik atau noda hitam berdiameter sekitar 300.000 km. Bahkan, ada yang berdiameter lebih besar dari diameter Bumi dengan kedalaman sekitar 800 km dan disebut umbra. Di sekeliling umbra, biasanya terdapat lingkaran lebih terang dan disebut penumbra. Noda-noda hitam pada Matahari secara keseluruhan disebut sun spots.

C. Barisfer (inti Matahari)

Inti Matahari adalah bagian dari Matahari yang letaknya paling dalam, berdiameter sekitar 5 x 105 km dengan tingkat temperatur sekitar 1,5 x 107°C: Pada bagian ini berlangsung reaksi inti fusi yang menyebabkan terjadinya sintesis hidrogen menjadi helium dengan karbon sebagai katalisatornya sebagai sumber energi matahari. Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi akan dirambatkan sampai pada lapisan yang paling luar, yang kemudian akan terealisasi ke angkasa luar.


4. Aktivitas/Gangguan Matahari

Besarnya gelombang energi yang dipancarkan dari inti Matahari tidaklah konstan. Hal inilah yang menyebabkan keadaan suhu lapisan gas Matahari tidak stabil. Ketidakstabilan suhu menyebabkan terjadinya aktivitas/gangguan pada Matahari. 

1) Gumpalan fotosfer (granulasi fotosfer)

Gumpalan-gumpalan yang timbul karena adanya rambatan gas panas dari pada inti matahari ke permukaan. Perbedaan suhunya sangat besar yang berakibat permukaan matahari tidak rata melainkan bergumpal-gumpal.


2) Noda/bintik Matahari (sun spots)

Bintik matahari adalah bagian dari permukaan matahari yang dipengaruhi aktivitas magnetis hebat, yang mengakibatkan terhambatnya konveksi panas dari inti matahari, membentuk daerah bersuhu lebih dingin. Bintik-bintik ini bisa terlihat dari bumi tanpa bantuan teleskop. Sebuah bintik Matahari suhunya antara 4000 - 5000 derajat celcius.

3) Suar Matahari (solar flare)
Suar Matahari atau suar surya adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dapat melepaskan energi sebesar 6 × 10²⁵ joule. 

4) Lidah api (prominensa/protuberans)

Lidah api merupakan gas panas yang  tersembur dengan dasyat dari permukaan matahari dan dapat mencapai ketinggian  10.000 km. 
Lidah api terbentuk dari atom hidrogen yaitu massa proton dan elektron yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Massa atom hidrogen ini dapat mencapai permukaan bumi dan berbenturan dengan medan magnet Bumi (sabuk Van Allen). 

Hal ini, menyebabkan kecepatan partikel menurun dan menuju kutub. Kecepatan partikel ini menurun dan bergerak menuju kutub, kemudian lama-kelamaan partikel berpijar yang disebut Aurora.
Ada dua jenis aurora, yaitu :
  • Aurora Australis di kutub selatan 
  • Aurora Borealis di kutub utara

5) Angin Matahari

Angin Matahari adalah aliran plasma (partikel bermuatan) yang keluar dari Matahari secara terus menerus. Kecepatan alirnya sekitar 400 km/detik, dengan waktu tempuh dari Matahari ke Bumi yakni selama 4 sampai 5 hari. Banyak fenomena yang terjadi akibat dari angin Matahari, seperti badai geomagnetik dan aurora (cahaya utara).

Gangguan-gangguan pada permukaan Matahari, seperti lidah Matahari dan sun spots akan menimbulkan gangguan pada keadaan listrik di atmosfer Bumi, sehingga mengganggu siaran radio, televisi, dan jarum magnet.


5. Peran Matahari dalam Kehidupan

  • Memberikan penerangan di Bumi
  • Sumber energi listrik tenaga surya
  • Sumber vitamin D yang baik untuk kesehatan
  • Menghangatkan suhu di Bumi
  • Membantu proses fotosintesis
  • Gravitasi matahari mengokohkan posisi bumi


Post a Comment

0 Comments