Benda Langit Lainnya dalam Tata Surya

1. Komet

Komet/Bintang Berekor/Bintang Kukus merupakan bagian tata surya yang mengorbit matahari. Orbit komet miring memanjang dan ada 3 bentuk, yaitu: hiperbola, parabola, dan elips. 

Komet nampak memiliki cahaya karena gesekan atom di udara. 

Bagian komet:

Kepala Komet

Bagian yang lebih terang terdiri dari inti komet dan koma. Inti komet berupa gumpalan es terdiri dari H2O, CO2, dan CH5. Koma adalah lapisan sekeliling komet yang terdiri atas debu dan gas. Diameternya mencapai 100.000 km.

Ekor Komet

Bagian ekor adalah yang terbesar, panjangnya mencapai 100 juta km, tersusun atas gas hasil penguapan kristal es bagian inti. Dari bentuknya ekor komet terdiri dari ekor debu (melengkung) dan ekor gas (lurus). 

Ekor komet selalu menjauh dari matahari karena angin matahari (solar wind) dan radiasi matahari (solar radiation).

Sumber: kompasiana

2. Meteroid: Meteor dan Meteroit

Meteroid adalah benda langit yang mengelilingi matahari yang memasuki atmosfer bumi karena tertarik gravitasi. Meteorid tidak memiliki lintasan orbit. Cahaya meteorid dihasilkan dari gesekannya dengan atmosfer bumi yang menyebabkannya terbakar.

Jika meteroid habis terbakar di atmosfer sebelum sampai ke bumi maka disebut dengan meteor.

Sementara jika meteorid sampai jatuh ke bumi disebut meteorit.

Contoh kawah yang disebabkan oleh jatuhnya meteorit adalah kawah Arizona.

Sumber: pixabay.com

3. Asteroid

Asteroid disebut juga planetoid adalah benda angkasa yang kecil yang mengorbit di sabuk orbit antara Mars dan Yupiter. 

Asteroid diperkirakan merupakan pecahan planet yang beredar di bekas orbitnya.

Sumber: bobo.id

4. Planet Kerdil

Planet Kerdil menurut International Astronomical Union (IAU), adalah benda langit yang mengorbit matahari, memiliki masa yang cukup untuk membentuk hampir bulat, namun belum membersihkan lingkungan sekitar orbitnya. 

A. Ceres

Ceres pertama ditemukan oleh astronom Italia bernama Giuseppe Piazzi (1801). Namun, Ceres baru dinobatkan sebagai planet kerdil pada tahun 2006. 

Ceres mengandung sekitar sepertiga dari semua materi yang ditemukan di sabuk asteroid. Ceres adalah objek di sabuk asteroid yang berada di antara Mars dan Jupiter. Tidak dianggap asteroid karena bentuknya hampir bulat. Ceres adalah planet kerdil paling kecil di antara lima planet kerdil dalam tata surya. 

Diameternya hanya 950 kilometer. Ceres merupakan planet yang paling dekat dengan Matahari dan satu-satunya planet kerdil yang tidak memiliki satelit alami. Ceres membutuhkan 4,6 tahun untuk menyelesaikan satu perjalanan mengelilingi Matahari. Para peneliti melaporkan adanya kandungan air es yang melimpah di kerak Planet Ceres dan mendeteksi peningkatan konsentrasi hidrogen di dalam dan sekitar kawah Occator, yang merupakan titik paling terang dan menonjol di Ceres. 


B. Pluto

Ketika Pluto ditemukan pada tahun 1930, Pluto disebut sebagai planet kesembilan di tata surya. Namun, Pluto secara resmi dikeluarkan dari kategori planet dan masuk golongan planet kerdil pada tahun 2006, 

Pluto merupakan planet kerdil kedua yang terdekat dari Matahari. Pluto membutuhkan waktu hampir 250 tahun untuk menyelesaikan satu perjalanan mengelilingi Matahari. Pluto memiliki orbit yang berbentuk elips dan miring, sehingga jarak Pluto terhadap matahari tidak selalu sama. Jarak terjauhnya adalah 7,3 miliar kilometer sedangkan jarak terdekatnya 4,4 miliar kilometer. 

Pluto adalah planet kerdil terbesar dengan diameter mencapai 2.372 kilometer. Pluto mempunyai lima buah satelit alami, yaitu Charon, Nix Hydra, Kerberos, dan Styx. Sepertiga Pluto adalah air, sedangkan sisanya adalah batuan Permukaan Pluto memiliki dataran dan pegunungan yang terbuat dari es nitrogen dan es air


C. Eris

Eris adalah planet kerdil terjauh dari Matahari dengan massa yang paling besar. Orbit Eris sangat tidak menentu, melintasi orbit Pluto dan hampir memotong orbit Neptunus. Dibutuhkan 557 tahun bagi Eris untuk mengorbit matahari. 

Eris ditemukan pada tahun 2005 oleh tiga astronom dari Amerika Serikat, Profesor Mike Brown dan koleganya dari Institut Teknologi California (Caltech). Eris ditemukan pada berada di sabuk Kuiper bersama dengan Pluto. Eris sempat dipertimbangkan untuk disebut sebagai planet kesepuluh setelah Pluto.

Eris memiliki diameter sebesar 2.326 kilometer, lebih besar daripada diameter Pluto. Namun, pada tahun 2006 diputuskan bahwa Eris merupakan planet kerdil. Eris memiliki sebuah satelit alami, yaitu Dysnomia. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa permukaan Eris adalah atmosfer yang mengembun dan mengembang menjadi gas ketika Eris lebih dekat ke matahari.


D. Haumea

Haumea adalah planet kerdil terdekat ketiga dari Matahari. Ditemukan pertama kali oleh tim astronom Spanyol tahun 2003. Haumea ditemukan di Sabuk Kuiper di luar orbit Neptunus. Haumea merupakan planet kerdil yang tergolong unik karena tidak berbentuk bola melainkan elips. karena efek rotasi yang sangat cepat yaitu 3,9 jam 1 rotasi. 

Pada pengamatan tahun 2009, terdapat titik merah gelap di permukaannya. Para peneliti menduga, ini merupakan hasil dari tingginya mineral dan karbon di permukaan es Haumea. Haumea memiliki dua satelit alami, yaitu Namaka dan Hi'iaka. Kedua satelit tersebut merupakan asteroid yang terperangkap oleh medan gravitasi Haumea. Haumea menjadi satu-satunya planet kerdil di tata surya yang dikelilingi cincin. 


E. Makemake 

Makemake pertama kali ditemukan 31 Maret tahun 2005 oleh sebuah tim astronom yang dipimpin oleh Michael Brown. Makemake ditetapkan menjadi planet kerdil pada tahun 2008 oleh International Astronomical Union (IAU) Diameter Makemake sebesar 1.420 km. 

Makemake terletak di Sabuk Kuiper, cincin puing-puing es di luar orbit Neptunus. Makemake membutuhkan waktu lebih dari 300 tahun untuk menyelesaikan perjalanan mengelilingi Matahari. Para astronom mengatakan bahwa Makemake kemungkinan berwarna kemerahan, mirip dengan Pluto. Makemake memiliki satu satelit alami yang baru ditemukan pada tahun 2016 dan diberi nama MK 2.

Sumber: Tekno.id


5. Satelit

Satelit adalah benda langit yang mengintari planet. Ada satelit alami yang terbentuk oleh alam, maupun satelit buatan manusia.

Satelit alami Planet

Merkurius --> tidak memiliki satelit alami

Venus  --> tidak memiliki satelit alami

Bumi --> 1 satelit alami yaitu Bulan

Mars --> 2 satelit alami yaitu Phobos dan Demos

Yupiter --> 79 satelit alami, 16 diantaranya: Metis, Andrastea, Almathea. Thebe, Lo, Europa, Ganymede, Callisto, Leda, Himalia, Lysithea, Alaran, Aanangke, Carme, Pasiphea, Shinope, dan 3 lagi belum dinamai.

Saturnus --> 82 satelit alama yang 20 di antaranya, Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus, Janus, Mimas, Coorbital, Encelandus, Tethys, Telesto, Calypso, Dione, Dione coorbital, 1980 S5, 1980 S6, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, Phoebe.

Uranus --> 27 satelit, 15 diantaranya adalah Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, Puck, Cordelia, Ophelia, Bianca, Cresida, Desemona, Juliet, Portia, Rosalin, Belinda.

Neptunus --> 14 satelit, 8 diantaranya Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, Galatea, Larissa, Proteus.

Sumber: luarangkasa.com

Satelit Buatan

Satelit buatan dibuat oleh manusia dan diluncurkan menggunakan roket untuk digunakan dalam berbagai keperluan manusia di bumi.

Satelit harus berjalan sekitar 27.000 km/jam. Tidak boleh kurang agar tidak jatuh ke bumi. Tidak boleh lebih agar tidak terpental ke angkasa luar.

Beberapa fungsi satelit buatan yaitu:

  • Memprediksi cuaca dan iklim
  • Menangkap gambar luar angkasa seperti planet, bintang, dan benda langit lainnya
  • Membantu navigasi menentukan lokasi GPS
  • Melihat gambaran bumi dengan lebih luas
  • Meneruskan sinyak komunikasi baik telepon maupun televisi.

Sumber: boombastis


Post a Comment

0 Comments