BAB 5: Andalusia Kota Peradaban Islam di Barat (756 -1031)

Wilayah Andalusia Spanyol pernah menjadi pusat kebudayaan Islam pada tahun 929-1031 M. Pada masa Bani Ummayah perkembangan

Ilmu pengetahuan cukup pesat. Dampak perkembangan ilmu pengetahuan pada masa tersebut adalah banyak terlahir cendekiawan muslim yang ahli dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Selain itu, banyak bangunan yang kental dengan arsitektur islam yang dibangun di Andalusia yang menjadi bukti kemajuan peradaban Islam pada masa tersebut. Bahkan, Cordova yang merupakan pusat pemerintahan Islam di Andalusia menjadi salah satu pusat kebudayaan dunia.

Sumber: pxfuel.com

Masuknya islam ke Andalusia berawal saat Musa bin Nusair (gubernur Afrika Utara) mengutus pasukan yang dipimpin oleh Tariq bin Ziyad (710 M / 92 H) untuk menaklukkan wilayah tersebut tahun . Pada awal masuknya Islam, wilayah tersebut berada di bawah kekuasaan orang-orang Goth (Gothic). Setelah dapat dikuasai, Andalusia menjadi salah satu provinsi pemerintahan Daulah Umayyah yang berpusat di Damaskus. 

Wali/Amir pertamanya adalah anak Musa bin Nusair yang bernama Abd al Aziz Di Andalusia, Abd al Aziz menikah dengan Achelon, seorang janda dan Roderick yang kemudian namanya diganti Ummu Asim Inilah penikahan campuran pertama antara seorang muslim dengan seorang wanita Andalusia. 

Setelah Abd al Aziz wafat, kepemimpinannya dilanjutkan oleh Muhammad bin Yazid sebagai penguasa Afrika Utara dan Spanyol.

Pada tahun 750 M terjadi peristiwa besar di Damaskus yang menimpa kekuasaan alau revolusi yang dilakukan oleh keluarga Bani Abbas yang dibantu para pemberontak yang sejak lama melakukan penekanan terhadap Bani Umayyah Revolusi tersebut mengakhin kekuasaan Bani Umayyah yang sudah berkuasa selama 90 tahun.

Selanjutnya saat terjadi pengambilalihan pemerintahan oleh Daulah Abbasiyyah, salah seorang keturunan Daulah Umayyah (Abd al Rahman) berhasil menyelamatkan diri ke Andalusia. Kemudian dalam perkembangannya pada tanggal 15 Mei 756 M ia memproklamirkan Imarah Umayyah II di Andalusia. la pun mendapat julukan 'Abd al Rahman al Dakhil yang artinya "pendatang baru". Selanjutnya setelah berakhirnya pemerintahan Daulah Al Abbasiyyah, maka pemerintahan Islam dilanjutkan oleh Daulah Umayyah di Andalusia.

Hal ini menandakan secara resmi dimulainya kekuasaan kedua Dinasti Umayyan yang lepas dari Dinasti Abbasiyyah di Bagdad. Wilayah Islam di Andalusia pada masa Daulah Umayyah Il dibagi menjadi lima provinsi (vice royalty) yang dikepalai oleh seorang amir. Pusat pemerintahannya adalah Cordova Untuk mempertahankan Andalusia dan ancaman musuh- musuhnya. Abd al Rahman al Dakhil membangun angkatan bersenjata yang kuat dan terlatih yang terdin atas 40.000 prajurit bayaran dari bangsa Barbar.


Adapun perkembangan Islam di Andalusia dapat dibagi menjadi enam periode sebagai berikut:

1. Periode pertama (711-755 M)

Andalusia berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani, Umayyah yang berpusat di Damaskus

2. Periode kedua (755-912 M)

Andalusia berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar amir (panglima atau gubernur) akan tetapi tunduk kepada pusat pemerintahan Islam yang saat itu dipegang oleh kekhalifahan Abbasiyyah di Bagdad

3. Periode ketiga (912-1013 M)

Periode ini Andalusia diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah

4. Periode keempat (1013-1086 M)

Andalusia terpecah menjadi lebih dan tiga puluh negara kecil di bawah pemerintahan raja- raja golongan atau al Mulk al Tawaif yang berpusat di daerah kota seperti Sevilla, Cordova, Toledo dan sebagainya

5. Periode kelima (1086-1248 M)
Andalusia meskipun terpecah menjadi beberapa negara tetapi terdapat suatu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan Dinasti Murabitun dan Muwahidun

6. Periode keenam (1248-1492 M)
Pada periode ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah Dinasti Bani Ahmar. Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti pada zaman 'Abd al Rahman al Nasir. Akan tetapi, secara politik dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil.

Kejayaan Islam di Andalusia

Tiga pusat kebudayaan dunia pada masa lalu yaitu:
  • Bagdad. 
  • Konstantinopel, 
  • Cordova. 

Kejayaan Islam di Andalusia ditunjukkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan fisik. Ilmu pengetahuan berkembang pada bidang filsafat, seni, sastra, agama, dan sains Pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman dan taman-taman menjadi pembangunan fisik yang sangat menonjol Pembangunan yang megah terdapat pada Kota al Zahra, Masjid Cordova, Istana Ja'fariyah di Saragosa. Masjid Sevilla, tembok Toledo, Istana al Ma'mun, dan Istana al Hamra di Granada.

Cordova merupakan ibu kota Andalusia sebelum Islam kemudian diambil alih oleh Bani Umayyah Setelah itu Cordova dibangun dan diperindah Jembatan yang dibangun di atas sungai yang mengalir di tengah kota menambah keindahan kota ibu kota Andalusia dihiasi oleh taman-taman. Istana yang megah berdiri di sekitamya. Kebanggaan Kota Cordova adalah Masjid Cordova, perkampungan- perkampungan yang indah, tempat-tempat pemandian, dan saluran air dan pengunungan.

Granada adalah tempat pertahanan terakhir. umat Islam di Andalusia. Di kota itu, ada sisa-sisa kekuatan Arab dan pemikir islam dan arsitektur terkenal di seluruh Eropa Istana al Hamra yang indah dan megah adalah pusat dan puncak ketinggian arsitektur Andalusia
Beberapa bangunan dengan arsitektur Islam yang kental, seperti menara Giralda, Alcazar Sevilla, menara emas Torre del Oro terdapat di Sevilla. Menara Giralda merupakan menara terindah di Benua Eropa Semula menara ini merupakan minaret atau menara masjid. Saat ini menara tersebut beralih fungsi sebagai menara lonceng Katedral Sevilla.

Dekat La Giralda terdapat Alcazar Sevilla. Bangunan spektakuler ini memiliki omamen dinding yang memuat skrip berbahasa Arab termasuk frasa Wa La Galib illa Allah (tiada pemenang kecuali Allah swt). Karya arsitektur ini menjadi refleksi sejenis dan arsitektur Istana al Hamra

Torre del Oro dengan menara emasnya dibangun untuk difungsikan sebagai tempat pengawasan dan pertahanan Sevilla dari serangan musuh. Akses menuju pelabuhan kota dapat dikontrol melalui menara emas ini. Rangkaian rantai raksasa yang terdapat di Torre del Oro menyambung dengan menara lain di seberang sungai, yaitu Torre de la Plata. Rantai tersebut digunakan untuk mencegah serangan kapal pasukan Kristen yang mau masuk ke kota.

Di daerah otonomi Castilla la Mancha terdapat Kota Toledo Kota ini pernah menjadi ibu kota Andalusia sebelum bangsa Moor datang pada abad ke-8 M. Kota ini pemah pula menjadi salah satu kota pada masa pemerintahan Islam di Andalusia. Tingkat toleransi kehidupan beragama di kota ini sangat tinggi, Islam, Yahudi, dan Kristen dapat hidup berdampingan dengan harmonis, yang pada masa itu disebut La Convivencia (The Coexistence).

Masjid a Mezquita Cristo de la Luzz dibangun pada tahun 999 M oleh bangsa Moor Semula masjid ini diberi nama Masjid Bab al Mardum. Namanya diambil dari nama gerbang Kota Toledo yang terletak 20 meter dan masjid Lantai masjid beralaskan tanah. Desain pilamnya dipengaruhi oleh Masjid Agung Cordova.

Tokoh dan Cendikiawan pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

1. Fikih

Masyarakat Islam Andalusia kebanyakan menganut mazhab Maliki. Ulama fikih (Fukaha) diantaranya:
  •  Ziyad ibn 'Abd al Rahman
  • Ibn Yahya.(pernah menjadi gadi pada masa Hisyam ibn 'Abd al Rahman)
  • Munzir ibn Sa'id al Baluti, 
  • Abu Bakr ibn al Qutiyyah, 
  • dan Ibn Hazm

2. Bahasa dan sastra

Bahasa Arab menjadi bahasa resmi dan administrasi dalam pemerintahan Islam di Andalusia Cendekiawan muslim yang terkenal dalam bidang bahasa Arab antara lain:
  • Ibr Malik (pengarang kitab Alfiyyah), 
  • Abu 'Ali al Syibli, 
  • Ibn Sayyidin, 
  • Ibn al Haj, 
  • Ibn Khuruf Abu al Hasan ibn Usfur, 
  • dan Abu Hayyan al Garnati

Adapun tokoh penting dalam bidang sastra antara lain:
Ibn 'Abd al Rabbih (pujangga yang sezaman dengan Abd al Rahman III, menulis buku al Tod al Farid dan al Agáni) 
Ibn Hazm menulis sebuah antologi syair cinta berjudul Tawg al Hamamah Abd al Wahid bin Zaydan (1003- 1071 M)  Walladah (1087 M) terkenal dalam bidang syair.

Ibn Hazm dan Walladah, Muwassah menggabungkan syair dengan nyanyian.

Ibn Hazm dan Walladah, Muwassah dan Jazal merupakan karya monumental yang mereka ciptakan pada masa itu dan orang-orang Kristen mengadopsinya untuk himne Kristian mereka .

3. Bidang seni dan musik

Syair di Andalusia didasarkan pada model syair Arab, yaitu syair digabungkan dengan musik Adapun tokoh terkenal dalam bidang seni musik yaitu:
al Hasan ibn Nafi yang dikenal dengan Ziryab (789-857 M) 

4. Bidang filsafat

Banyak tokoh dalam bidang filsafat, diantaranya:
  • Ibn Bajah, nama aslinya Abu Bakr Muhammad ibn al Sayig menulis buku terkenal, Tadbir al Mutawahhidin. 
  • Abu Bakr ibn Tufail, penduduk asli Wadi Asy, sebuah dusun kecil di sebelah timur Granada. Dia wafat pada usia lanjut pada tahun 1185 M. Dia banyak menulis bidang astronomi, filsafat, dan kedokteran. Karya filsafatnya yang terkenal adalah Hayy ibn Yaqzan. 
  • Ibn Rusyd (Averroes) dari Cordova (akhir abad 12 M). Ia menjadi pengikut mazhab Aristoteles dalam bidang filsafat.

5. Bidang sains

Pada masa Islam di Andalusia, ilmu-ilmu kedokteran, musik, matematika astronomi, kimia dan lain-lain juga berkembang dengan baik. 
  • Abbas ibn Famas di ilmu kimia dan astronomi,  yang merupakan orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu. 
  • Ibrahim ibn Yahya al Naqqas merupakan ahli dalam astronomi, ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya, ia juga berhasil membuat teropong yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang. 
  • Ahmad ibn Ibas dari Cordova di bidang obat-obatan, 
  • Umm al Hasan ibn Abi Ja'far dan saudara perempuannya al Hafiz.di bidang kedokteran

6. Bidang geografi dan sejarah

Tokoh ilmuwan geografi yang terkenal di antaranya :
  • Abu 'Ubayd Abdullah bin 'Abd al 'Aziz al Bahri 
  • Abu Hamid Muhammad al Mazini
  • Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri muslim di Mediterania dan Sicilia. 
  • Ibn Batutah dari Tangier (1304-1377 M) melakukan perjalanan mencapai Samudera Pasai dan Tiongkok. 
  • Ibn al Khatib (1317-1374 M) menyusun Riwayat Granada. 
  • Ibn Khaldun dari Tunisia, perumus filsafat sejarah. Perkembangan ilmu sejarah di Andalusia tidak terpisahkan dari peran Ibn Khaldun (1332-1406 M). la dikenal sebagai tokoh yang ahli dalam analisis sejarah murni ataupun historiografi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah, yang digunakan sebagai rujukan ilmu sejarah hingga sekarang ini.

Post a Comment

0 Comments