Dinamakan perang Taif karena terjadi di Taif yang terletak di sekitar 65 km sebelah tenggara Mekah. Perang Taif terjadi pada tahun 8 Hijriah setelah terjadinya perang Hunain.
Penyebab terjadinya Perang Taif
Setelah perang Hunain selesai, salah seorang pemimpin musyrikin yaitu Malik bin Auf An-Nasri dan pasukannya melarikan diri ke Taif. Karena itu Rasulullah saw. memerintahkan pasukannya untuk mengejar mereka ke sana.
Peristiwa terjadinya Perang Taif
Rasulullah saw. beserta pasukannya bergerak menuju Taif dan berhenti di dekat kota tersebut. Taif merupakan kota yang memiliki benteng-benteng kokoh yang hanya bisa dimasuki melalui pintu masuknya. Rasulullah saw. pun memerintahkan pasukannya untuk mengepung selama 20 hari tetapi mereka masih belum menyerah.
Berbagai cara dilakukan oleh pasukan muslimin tetapi selalu gagal. Salah satunya Salman Al-Farisi sempat membuat alat pelontar batu (manjaniq) sebagai senjata, namun belum cukup membuat penduduk Taif keluar dari bentengnya.
Khalid bin Walid mencoba menantang kereka untuk adu tanding. Tetapi seorang ketua dari Bani Saqif yaitu Kinanah bin 'Abdul Jalil menegaskan mereka tidak akan pernah keluar dan tidak takut kekurangan perbekalan karena memiliki sangat banyak. Jadi mereka pun tidak khawatir jika dikepung lebih lama lagi.
Rasulullah saw. pun memerintahkan pasukannya untuk menebang dan membakat kebun kurma dan anggur mereka untuk memancing mereka keluar. Tetapi tetap tidak bisa memaksa mereka keluar. Utusan mereka hanya meminta agar pohon-pohon kurma jangan dimusnahkan melainkan dimanfaatkan oleh Rasulullah saw. dan pasukannya. Rasulullah saw. pun mengabulkan permintaan utusan Taif itu.
Akhirnya, atas nasehat Naufal bin Mu'awiyah Ad-Daili, Rasulullah saw. memerintahkan pasukannya meninggalkan Taif. Sebelum pergi, beliau meminta pasukannya mendoakan penduduk Taif agar mendapat petunjuk mengenai Islam.
Setelah Rasulullah saw. pergi dari Taif, beberapa orang dari kaum Hawazin merasa khawatir sehingga mereka pergi menemui Rasulullah saw. dan menyatakan keislamannya. Beberapa tawanan dari kaum Hawazin pun akhirnya dibebaskan oleh Rasulullah saw.
Hikmah dan Pelajaran dari Perang Taif
- Sikap tidak mudah menyerah dan terus berusaha yang ditunjukan oleh Rasulullah saw. dan pasukan muslimin untuk memaksa penduduk Taif keluar dari bentengnya layak menjadi teladan.
- Dalam keadaan tertentu, seorang pemimpin perlu meminta saran dari bawahan.
- Doa merupakan hal yang sangat penting untuk meraih keberhasilan.
0 Comments