Sejarah Perang Qainuqa

Perang Qainuqa merupakan salah satu perang yang terjadi di masa Rasulullah saw, terjadi pada bulan Syawal 2 Hijriah. Penamaan Perang Qainuqa diambil dari nama salah satu bani kaum Yahudi yaitu Qainuqa di Madinah. 

Sumber: freepik.com

Penyebab terjadinya perang Qainuqa

Bermula saat seorang Yahudi dari Bani Qainuqa memaksa perempuan Anshar untuk membuka cadarnya. Sebagai muslimah tentu saja dia menolak dengan cara yang baik. 

Pada saat yang bersamaan, seorang Yahudi lainnya mengendap-endap di belakang seorang perempuan Anshar yang tengah duduk berjualan, dan tanpa sepengetahuannya menarik kain yang dipakainya dan mengkaitkannya pada kayu berduri. Sehingga ketika bangkit kainnya tertarik dan auratnya terbuka. Tentu saja wanita itu merasa sangat malu.

Kemudian ada seorang lelaki muslim yang berada di dekat tempat kejadian, langsung memukul Yahudi pengganggu wanita itu hingga tewas tanpa peringatan. Orang-orang Yahudi di sekitar tempat itu menjadi marah dan mengkeroyok laki-laki muslim hingga tewas juga.

Mendengar kejadian ini, Rasulullah segera datang ke tempat pertikaian tersebut dan mencoba memperingatkan kaum Yahudi dengan perjanjian yang telah dibuat sebelumnya. Namun peringatan tersebut tidak membuat Bani Qainuqa sadar. Bahkan dengan penuh kesombongan berkata. "Perjanjian tinggal perjanjian, wahai Muhammad! Karena sebelumnya engkau bertempur dengan kaum yang tidak mengerti berperang sehingga engkau mendapatkan kemenangan. Demi Allah, sesungguhnya jika kami memerangimu maka engkau akan tahu sendiri. Kami adalah manusia, Muhammad!."

Menghadapi jawaban seperti itu lalu Rasulullah saw. pulang dengan tenang dan sabar.


Peristiwa Terjadinya Perang Qainuqa

Rasulullah saw. tidak bisa lagi membiarkan kehormatan agama Islam diinjak-injak. Tindakan yang dilakukan Bani Qainuqa telah memperlihatkan memang mereka berniat merusak perjanjian damai yang telah disepakati. 

Kemudian Rasulullah saw. menghimpun pasukan untuk menyerang Bani Qainuqa. Setelah menyerahkan kepemimpinan umat di Madinah kepada Basyir bin Abdul Munzir, berangkatlah Rasulullah saw. dan pasukan kaum muslimin menuju tempat tinggal kaum Yahudi Bani Qainuqa. Hamzah bin Abdul Mutalib turut serta dalam barisan pasukan kaum muslimin dengan memegang bendera.

Pasuka muslimin mengepung tempat Bani Qainuqa selama 15 hari 15 malah tanpa henti. Bani Qainuqa mulai merasa semakin resah dan tidak mampu berbuat apa-apa lagi. Sehingga memutuskan untuk menyerah.

Setelah bermusyawarah, akhirnya Rasulullah saw. memutuskan untuk mengusir Bani Qainuqa dari tempat tinggalnya. Dalam waktu 3 hari mereka sudah harus pergi hanya membawa istri dan anak-anaknya. Mereka tidak diperkenankan membawa hartanya, harta yang ditinggalkan menjadi harta rampasan perang. Perang ini akhirnya dimenangkan oleh Rasulullah saw dan pasukannya meskipun tidak terjadi pertempuran.


Hikmah dan Pelajaran dari Peristiwa Perang Qainuqa

  • Tindakan mengganggu orang lain dapat mengakibatkan permusuhan.
  • Melanggar perjanjian adalah perbuatan tidak terpuji dan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
  • Sikap sombong dapat menghancurkan segala yang kita miliki.

Post a Comment

0 Comments