Sejarah Perang Badar

Perang Badar merupakan salah satu perang yang terjadi di masa Rasulullah saw, terjadi pada hari Jumat pagi 17 Ramadan 2 Hijriah (13 Maret 624 M). Disebut Perang Badar karena terjadi di sebuah lembah bernama Badar.

Sumber: Youtube / Ponpes BUQ PinMer Channel

Penyebab terjadinya perang Badar

Suatu hari Rasulullah saw. mendengar berita bahwa sekelompok pedagang Quraisy dari Mekah yang dipimpin oleh seorang bangsawan bernama Abu Sufyan bin Harb sedang melakukan perjalanan menuju Syam. Rombongan tersebut berjumlah 30 orang.

Rasulullah saw langsung berangkat dari madinah menuju jalan yang akan dilewati rombongan pedangang tersebut untuk melakukan penjagaan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Namun sesampainya disana ternyata rombongan telah melewati jalan itu dan tidak sempat bertemu Rasulullah saw. Akhirnya mereka kembali ke Madinah sambil menunggu berita kepulangan rombongan.

Setelah mendengar berita kepulangan rombongan pedagang tersebut Rasullullah memerintahkan pengawasan agar rombongan tersebut tidak sampai menganggu keamanan dan ketenangan Madinah. Tanggal 3 Ramadan 2 Hijriah Rasulullah saw. menghimpun pasukan kurang lebih 300 orang dengan persenjataan lengkap. Mereka berangkat dari Madinah dan kepemimpinan sementara digantikan oleh Abdullah bin Umi Maktum. 

Ketika rombongan Rasulullah saw. tiba di dekat Dusun Safra', beliau memerintahkanBasis bin 'Amr Al-Juhani dan Adi bin Ra'ba;Al Junahi pergi ke Badar untuk mencari informasi mengenai rombongan pedangan Quraisy tersebut.

Ternyata tindakan Rasulullah saw. dan pasukannya diketahui Abu Sufyan. Abu Sufyan pun memerintahkan Damdam bin 'Amr Al-Gifari untuk secepatnya memberi kabar ke para pemimpin di Mekah. Berita itu membuay pemimpin Quraisy terkejut dan mengirimkan 1000 pasukan bersenjata lengkap ke tempat Abu Sufyan yang dipimpin oleh Abu Jahal.


Peristiwa Terjadinya Perang Qainuqa

Sementara Rasulullah dan pasukannya masih terus mencari rombongan Abu Sufyan di dekat Dusun Badar, belau mendengar rombongan pedagang Quraisy berkalan melalui jalan di tepi Laut Merah. Pada saat Rasulullah saw. sampai di lembah Zafiran, beliau mendengan Kaum Quraisy mengirimkan pasukan dalam jumlah besar untuk melindungi rombongan Abu Sufyan.

Meskipun rombongan Abu Sufyan telah selamat namun Abu Jahal tetap ingin berperang. Sesampainya di Badar, Abu Jahal dan pasukannya tinggal di Badar 3 hari 3 malam berpesta pora dengan minuman keras. Dengan penuh kesombongan menghina dan mengejek kaum muslimin. Mereka merasa merekalah yang akan menang.

Mengetahui berita kaum Quraisy di Badar, kemudian Rasulullah saw bermusyawarah dan sepakat untuk berperang melawan mereka di Badar. Dalam perjalanan menuju kesana Rasulullah saw. menerima wahyu yang isinya bahwa Allah telah memberikan janji kemenangan untuk kaum muslimin.

Sesampainya di Badar atas saran Hubbab bin Al-Munzir Rasulullah mengambil tempat yang banyak air. Sementara Abu Bakar mendirikan tenda untuk Rasulullah saw. sebagai tempat berlindung. Tidak lama kemudian pasuka Quraisy datang ke tempat Rasulullah berada dengan kesombongan mereka. 

Akhirnya kedua pasukan saling berhadapan. Terjadilah pertempuran satu lawan satu sebagai permulaan. Hamzah bin Abdul Muttalib berhasil mengalahkan Syaibah, begitu juga Ali bin Abi Talib mengalahkan Walid bit Utbah. Tetapi Ubaidah bin Haris terluka sehingga mati sahid terkena pedang Utbah bin Rabi'ah. Karena itu Utbah bin Rabi'ah pun bertempur kembali dan dikalahkan oleh Ali bin Abi Talib.

Tak lama kemudian terjadilah pertempuran sengit antara kaum muslimin dan pasukan Quraisy. Korban pun berjatuhan. Rasulullah saw. berdoa dalam tendanya sambil mengawasi dan memberi semangat. Tak lama pertolongan Allah Swt. pun datang melalui ribuan malaikat menolong Rasulullah saw. dan pasukannya dengan caranya sendiri.

Pasukan kaum muslimin yang hanya berjumlah 300 orang akhirnya bisa mengalahkan 1000 pasukan Quraisy dengan pesenjataannya yang lengkap.

Dalam Perang Badar ini, pimpinan kaum kafir Quraisy yaitu Abu Jahal Tewas di tangan Mu'az bin Afra. Umayyah Bin Khalaf yang sombong juga tewas di tangan Bilal bin Rabbah. Ada 70 orang Quraisy tewas dalam pertempuran dan 70 orang lainnya menjadi tawanan perang. Sementara itu kaum muslimin yang gugur syahid di medan pertempuran ada 14 orang.


Hikmah dan Pelajaran dari Peristiwa Perang Badar

  • Jumlah pasukan yang lebih sedikit daripada lawan tidak masalah selama keyakinan terhadap pertolongan Allah Swt. tetap terjaga.
  • Allah Swt. pasti memberikan pertolongan kepada pihak yang benar.
  • Jangan sombong, karena sikap sombong hanya merugikan diri sendiri.


Post a Comment

0 Comments