Rangkuman PAI Kelas 4 SD BAB 11 Nabi Ayub a.s.dan Nabi Zulkifli a.s.

A. Kisah Nabi Ayub a.s.

Nabi Ayub a.s adalah putra Nabi Ishak bin Ibrahim a.s. Nabi Ayub a.s adalah seorang yang kaya raya, sawah/ladangnya luas, tanaman subur, ternak berlimpah. Beliau pun mempunyai putra yang baik dan berbudi.

Nabi Ayub a.s. adalah seorang yang dermawan, suka menyumbangkan hartanya kepada fakir miskin dan anak yatim juga memuliakan tamu. Meskipun begitu beliau tidak melalaikan ibadah dan tidak sombong.

Dengan kemuliaan yang dimiliki Nabi Ayub a.s Allah memberikan beberapa ujian kepadanya melalui permohonan setan, diantaranya:

  • Hartanya habis dan jatuh miskin.
  • Putra dan putri kesayangan Nabi Ayub a.s yang patuh dan berakhlaq mulia meninggal dunia.
  • Allah menguji Nabi Ayub a.s dengan penyakit kulit selama kurang lebih 7 tahun. Kondisinya sangat memprihatinkan, tubuhnya tidak ada yang utuh kecuali lisan dan hatinya.

Walaupun dengan kondisi demikian, iman beliau tetap tegung dan bertambah rajin ibadahnya. Semua saudara bahkan istri-istrinya menjauhinya kecuali istrinya yang bernama Rahmah. Rahmah istri yang setia dan penyabar merawat Nabi Ayub a.s. 

Setan menggoda istri Nabi Ayub a.s sehingga lama-lama Rahmah pun tergoda dan membuat Nabi Ayub a.s marah dan bernazar "Kalau aku sembuh, engkau akan aku pukul 100 kali". Nabi Ayub a.s. pun berdoa kepada Allah swt sebagaimana pada surah Al-Anbiya ayat 83:


Artinya:

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang."


Doa Nabi Ayub a.s dikabulkan Allah swt, beliau sembuh seperti sedia kala dan kekayaannya kembali bahkan berlipat ganda. 

Setelah sembuh beliau teringat akan sumpah untuk memukul istrinya sebanyak 100 kali namun Allah swt tidak memberkenankannya. Nabi Ayub tidak jadi memukul istrinya 100 kali tetapi hanya 1 kali saja untuk melaksanakan janjinya saat sakit. Sebagaimana pada surah Sad ayat 43.


Artinya:

Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).

Keteladanan Nabi Ayub a.s. yang patut kita contoh, antara lain:

  • Tidak mengeluh ketika mengalami sakit parah.
  • Tetap tabah dan sabar atas ujian yang diberikan Allah swt.
  • Tetap melaksanakan ibadah dengan rajin.
  • Tidak berburuk sangka pada Allah swt.
  • Berkeyakinan bahwa semua milik Allah swtdan akan kembali pada Allah swt.


B. Kisah Nabi Zulkifli a.s.

sumber: tafsiralquran.id

Nabi Zulkifli a.s. adalah putra Nabi Ayub a.s. Nama aslinya adalah Basyar bin Ayub, Zulkifli adalah sebuah gelar yang artinya sanggup. Gelar ini diberikan karena mampu menjalankan amanah Raja.

Gelar yang diterima Nabi Zulkifli berawal ketika di suatu negeri ada seorang raja yang sudah tua dan tidak sanggup lagi memegang kerajaannya, beliaup pun tidak memiliki anak. Sehingga beliau berkata pada rakyatnya "Siapakah diantara kalian yang sanggup berpuasa pada siang hari, dan beribadah pada malam hari, dan tidak marah? Maka aku akan  menyerahkan kerajaan ini."

Tidak ada yang berani menjawab sampai pertanyaan diulang kedua kalinya berdirilah seorang pemuda bernama Basyar yang menjawab "Aku sanggup", karena inilah Basyar diberi gelar Zulkifli yang artinya "orang yang sanggup".

Setelah menjadi raja, Nabi Zulkifli mengatur waktunya dengan baik. Sebagian waktu untuk kerajaan, melayani umat, dan sebagian lagi untuk istirahat tidur. Siang hari berpuasa dan malam hari beribadah kepada Allah swt.

Suatu saat terjadi perang dengan orang-orang yang durhaka pada Allah swt., rakyatnya membangkang tidak mau ikut perang dan maah meminta Allah swt. untuk menjamin hidup mereka baru mau berperang. Nabi Zulkifli a.s. tidak marah, beliau bersabar dan berdoa kepada Allah swt., dan Allah swt. mengabulkan doanya. 

Keteladanan  Nabi Zulkifli a.s. yang patut kita contoh, antara lain:

  • Sabar dalam menghadapi umat.
  • Disiplin ketika melakukan tugas.
  • Pandai membagi waktu.
  • Amanah dalam menjalankan tugas.


Post a Comment

0 Comments