Teori Kabut (Nebula)
Tata surya terbentuk dari kabut pekat dan besar yang berputar, berpilin, dan terpadatkan menjadi matahari beserta planet-planet.
Dikemukakan oleh:
- Emmanuel Swendenbord pada tahun 1734
- Immanuel Kant pada tahun 1755
- Pierre de Laplace pada tahun 1796
Teori Pasang Surut (Tidal)
Menurut teori ini sebuah bintang berukuran hampir sama seperti matahari bergerak mendekati matahari kemudian hilang. Seperti pasang surut air laut oleh gravitasi bulan, permukaan matahari pun membentuk lidah pijar (filamen) akibat gravitasi bintang tersebut. Lidah pijar itu akan mengalami proses pendinginan membentuk planet-planet yang memutari matahari.
Dikemukakan oleh:
- Sir James Jeans (1877)
- Harold Jeffreys (1891)
Teori Planetesimal
Mirip seperti teori pasang surut, pada teori ini tata surya terbentuk dari sebagian material matahari yang tertarik akibat bintang yang lewat. Perbedaannya pada teori plenetesimal, masa yang tertarik oleh bintang langsung menjadi material luar angkasa.
Dikemukakan oleh:
- Thomas C. Chamberlin (1843-1928)
- Forest R. Moulton (1872-1952)
Teori Bintang Kembar
Menurut teori ini awalnya ada 2 bintang kembar. Tata surya terbentuk dari salah satu bintang yang meledak dan menghasilkan serpihan berupa batuan, gas, debu, dan berbagai material lainnya dan menjadi planet, satelit, dan benda langit kecil lainnya. Sedangkan bintang yang satunya lagi adalah matahari.
Dikemukakan oleh:
- RA Lyttleton pada tahun 1940
- Fred Hoyle pada tahun 1956
Teori Proto Planet (kondensasi)/Awan Kabut/ Awan Debu
Tata surya terbentuk dari gumpalan awan dan debu dengan jumlah yang sangat banyak. Gumpalan tersebut menyusut membentuk bola dan memilin membentuk cakram yang panas di bagian tengahnya meningkat. Bagian tengah adalah matahari dan gumpalan sekitarnya menjadi planet, satelit, dan benda langit kecil lainnya.
Teori Big Bang
Tata surya terbentuk dari ledakan bintang yang berukuran sangan besar, dan partikel ledakannya menjadi benda-benda langit.
Pertama kali dicetuskan oleh Alexandra Friedman (1922)
Teori Keadaan Tetap (Steady State)
Menurut teori ini bahwa alam semesta belum memiliki awal dan tidak akan berakhir. Alam semesta dari dulu sampai sekarang selalu tampak sama.
Teori ini disampaikan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Foil dari Universitas Cambridge pada tahun 1948.
Soal-soal latihan [link]
0 Comments