Wilayah Andalusia Spanyol pernah menjadi pusat kebudayaan Islam pada tahun 929-1031 M. Pada masa Bani Ummayah perkembangan
Ilmu pengetahuan cukup pesat. Dampak perkembangan ilmu pengetahuan pada masa tersebut adalah banyak terlahir cendekiawan muslim yang ahli dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Selain itu, banyak bangunan yang kental dengan arsitektur islam yang dibangun di Andalusia yang menjadi bukti kemajuan peradaban Islam pada masa tersebut. Bahkan, Cordova yang merupakan pusat pemerintahan Islam di Andalusia menjadi salah satu pusat kebudayaan dunia.
Masuknya islam ke Andalusia berawal saat Musa bin Nusair (gubernur Afrika Utara) mengutus pasukan yang dipimpin oleh Tariq bin Ziyad (710 M / 92 H) untuk menaklukkan wilayah tersebut tahun . Pada awal masuknya Islam, wilayah tersebut berada di bawah kekuasaan orang-orang Goth (Gothic). Setelah dapat dikuasai, Andalusia menjadi salah satu provinsi pemerintahan Daulah Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Wali/Amir pertamanya adalah anak Musa bin Nusair yang bernama Abd al Aziz Di Andalusia, Abd al Aziz menikah dengan Achelon, seorang janda dan Roderick yang kemudian namanya diganti Ummu Asim Inilah penikahan campuran pertama antara seorang muslim dengan seorang wanita Andalusia.
Setelah Abd al Aziz wafat, kepemimpinannya dilanjutkan oleh Muhammad bin Yazid sebagai penguasa Afrika Utara dan Spanyol.
Pada tahun 750 M terjadi peristiwa besar di Damaskus yang menimpa kekuasaan alau revolusi yang dilakukan oleh keluarga Bani Abbas yang dibantu para pemberontak yang sejak lama melakukan penekanan terhadap Bani Umayyah Revolusi tersebut mengakhin kekuasaan Bani Umayyah yang sudah berkuasa selama 90 tahun.
Selanjutnya saat terjadi pengambilalihan pemerintahan oleh Daulah Abbasiyyah, salah seorang keturunan Daulah Umayyah (Abd al Rahman) berhasil menyelamatkan diri ke Andalusia. Kemudian dalam perkembangannya pada tanggal 15 Mei 756 M ia memproklamirkan Imarah Umayyah II di Andalusia. la pun mendapat julukan 'Abd al Rahman al Dakhil yang artinya "pendatang baru". Selanjutnya setelah berakhirnya pemerintahan Daulah Al Abbasiyyah, maka pemerintahan Islam dilanjutkan oleh Daulah Umayyah di Andalusia.
Hal ini menandakan secara resmi dimulainya kekuasaan kedua Dinasti Umayyan yang lepas dari Dinasti Abbasiyyah di Bagdad. Wilayah Islam di Andalusia pada masa Daulah Umayyah Il dibagi menjadi lima provinsi (vice royalty) yang dikepalai oleh seorang amir. Pusat pemerintahannya adalah Cordova Untuk mempertahankan Andalusia dan ancaman musuh- musuhnya. Abd al Rahman al Dakhil membangun angkatan bersenjata yang kuat dan terlatih yang terdin atas 40.000 prajurit bayaran dari bangsa Barbar.
Adapun perkembangan Islam di Andalusia dapat dibagi menjadi enam periode sebagai berikut:
1. Periode pertama (711-755 M)
Andalusia berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani, Umayyah yang berpusat di Damaskus
2. Periode kedua (755-912 M)
Andalusia berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar amir (panglima atau gubernur) akan tetapi tunduk kepada pusat pemerintahan Islam yang saat itu dipegang oleh kekhalifahan Abbasiyyah di Bagdad
3. Periode ketiga (912-1013 M)
Periode ini Andalusia diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah
4. Periode keempat (1013-1086 M)
Andalusia terpecah menjadi lebih dan tiga puluh negara kecil di bawah pemerintahan raja- raja golongan atau al Mulk al Tawaif yang berpusat di daerah kota seperti Sevilla, Cordova, Toledo dan sebagainya
Kejayaan Islam di Andalusia
- Bagdad.
- Konstantinopel,
- Cordova.
Tokoh dan Cendikiawan pada Masa Bani Umayyah di Andalusia
1. Fikih
- Ziyad ibn 'Abd al Rahman
- Ibn Yahya.(pernah menjadi gadi pada masa Hisyam ibn 'Abd al Rahman)
- Munzir ibn Sa'id al Baluti,
- Abu Bakr ibn al Qutiyyah,
- dan Ibn Hazm
2. Bahasa dan sastra
- Ibr Malik (pengarang kitab Alfiyyah),
- Abu 'Ali al Syibli,
- Ibn Sayyidin,
- Ibn al Haj,
- Ibn Khuruf Abu al Hasan ibn Usfur,
- dan Abu Hayyan al Garnati
3. Bidang seni dan musik
4. Bidang filsafat
- Ibn Bajah, nama aslinya Abu Bakr Muhammad ibn al Sayig menulis buku terkenal, Tadbir al Mutawahhidin.
- Abu Bakr ibn Tufail, penduduk asli Wadi Asy, sebuah dusun kecil di sebelah timur Granada. Dia wafat pada usia lanjut pada tahun 1185 M. Dia banyak menulis bidang astronomi, filsafat, dan kedokteran. Karya filsafatnya yang terkenal adalah Hayy ibn Yaqzan.
- Ibn Rusyd (Averroes) dari Cordova (akhir abad 12 M). Ia menjadi pengikut mazhab Aristoteles dalam bidang filsafat.
5. Bidang sains
- Abbas ibn Famas di ilmu kimia dan astronomi, yang merupakan orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.
- Ibrahim ibn Yahya al Naqqas merupakan ahli dalam astronomi, ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya, ia juga berhasil membuat teropong yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang.
- Ahmad ibn Ibas dari Cordova di bidang obat-obatan,
- Umm al Hasan ibn Abi Ja'far dan saudara perempuannya al Hafiz.di bidang kedokteran
6. Bidang geografi dan sejarah
- Abu 'Ubayd Abdullah bin 'Abd al 'Aziz al Bahri
- Abu Hamid Muhammad al Mazini
- Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri muslim di Mediterania dan Sicilia.
- Ibn Batutah dari Tangier (1304-1377 M) melakukan perjalanan mencapai Samudera Pasai dan Tiongkok.
- Ibn al Khatib (1317-1374 M) menyusun Riwayat Granada.
- Ibn Khaldun dari Tunisia, perumus filsafat sejarah. Perkembangan ilmu sejarah di Andalusia tidak terpisahkan dari peran Ibn Khaldun (1332-1406 M). la dikenal sebagai tokoh yang ahli dalam analisis sejarah murni ataupun historiografi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah, yang digunakan sebagai rujukan ilmu sejarah hingga sekarang ini.
0 Comments