Sejarah Perang Bani Nadir

Dinamakan Perang Bani Nadir karena merupakan perang melawan kaum Yahudi Bani Nadir. Perang ini terjadi di perkampungan kaum Yahudi  Bani Nadir. Perang  Bani Nadir terjadi pada tahun ke-3 Hijriah.  

Sumber: youtube / panglima perang

Penyebab terjadinya Perang Bani Nadir

Setelah Perang Uhud usai dengan korban yang cukup banyak dari pihak kaum muslimin. Sikap tokoh munafik yaitu Abdullah bin Ubay dan pengikutnya semakin nyata memusuhi Islam. Belum lagi dari kelompok lainnya yang berada di luar Madinah. Mereka semua berpikir bahwa keadaan Rasulullah SAW. Dan kaum muslimin sudah diambang kehancuran. 

Beberapa kelompok seperti dari kaum Yahudi di Madinah mulai merencanakan untuk menghancurkan kaum muslimin.  Mereka bersekutu dengan pihak kaum kafir Quraisy di Mekkah. Rasulullah menyadari betul keadaan tersebut. Karena itu, Rasulullah SAW senantiasa bersikap waspada dan tetap berusaha menjaga keamanan kota Madinah.

Suatu hari Amir bin Umayyah melapor kepada Rasulullah saw. bahwa dirinya tanpa sengaja telah membunuh 2 orang dari Bani Amir. Bani Amir merupakan kabilah yang sangat dekat dengan Bani Nadir. Oleh karena itu Rasulullah SAW bersama Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Ali Bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, dan Talhah bin Ubaidillah, datang kepada ketua Bani Nadir untuk meminta bantuan agar Bani Amir mau meringankan denda atas peristiwa di atas.


Ketua Bani Nadir menerima dengan baik Rasulullah Saw. dan para sahabat. Mereka pun menjanjikan akan membantu menyelesaikan permasalahan dari kaum muslimin. Akan tetapi, sikap yang ditunjukkan oleh ketua Bani Nadir ternyata hanya sandiwara belaka. Mereka telah membuat rencana jahat untuk membunuh Rasulullah saw. Huyayi bin Akhtab salah seorang kepala Bani Nadir telah memerintahkan 'Amr bin Jihasy untuk membawa batu besar dan menjatuhkannya di atas kepala Rasulullah saw.  Salam bin Misykam  (salah seorang ketua lain) mencoba menghentikan rencana ini namun 'Amr bin Jihasy bersikeras tetap melakukannya. 


Pada saat itulah turun Malaikat Jibril dan memberitahukan rencana jahat mereka tersebut kepada Rasulullah saw. Diam-diam dan bergerak cepat, Rasulullah saw. pergi dan pulang ke Madinah. Apa yang dilakukan oleh Huyayi bin Aktab dan 'Amr bin Jihasy telah membuat perjanjian antara kaum Yahudi Bani Nadir dan kaum muslimin tidak berlaku lagi. Kaum muslimin pun tidak perlu memenuhi janji yang dibuat sebelumnya.



Peristiwa Terjadinya Perang Bani Nadir


Dengan pengkhianatan Bani Nadir, Rasulullah saw. kemudian memerintahkan Muhammad bin Maslamah untuk menyampaikan peringatan pada Bani Nadir untuk pergi dari Madinah dan sekitarnya. Tapi mereka tidak menghiraukan peringatan tersebut bahkan Huyayi bin Akhtab menyatakan perang terhadap kaum muslimin.


Keputusan kaum Yahudi Bani Nadir tersebut membuat Rasulullah saw. dengan pasukannya mengepung benteng yang ditempati Bani Nadir dan pasukannya. Mereka bersikeras tetap tidak mau meninggalkan Madinah dan dalam pengepungan itu bahkan melontarkan anak panah ke arah pasukan muslimin. Mereka percaya akan menerima bantuan dari 'Abdullah bin Ubah, namun 20 hari berlalu bantuan itu tidak juga datang. Mereka mulai bingung dan takut. Akhirnya mereka memutuskan untuk berdamai dengan Rasulullah.


Permintaan damai Bani Nadir diterima Rasulullah saw. asalah mereka keluar dari Madinah. Mereka pun berkemas dan pergi meninggalkan Madinah. Mereka diperkenankan membawa hartanya kecuali peralatan perang.



Hikmah dan Pelajaran dari Peristiwa Perang Bani Nadir


  • Niat buruk bukan perbuatan yang baik dan pelakukan pasti mendapat balasan.
  • Allah pasti akan memberi kabar pada Rasulullah saw. ketika ada orang-orang yang berniat jahat kepada beliau.
  • Melanggar perjanjian merupakan perbuatan yang dilarang.



Post a Comment

0 Comments