Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, misalnya :
Tangga Nada Diatonis
Tangga nada yang paling banyak digunakan yaitu tangga nada diatonis.
Sedangkan, tangga nada minor melodis adalah tangga nada minor asli yang nada ke-6 dan ke-7 dari minor asli dinaikan setengah nada.
Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang terdiri atas tujuh nada dalam 1 oktaf yang menjadi dasar musik.
Nada dimulai dari do = C sampai do (tinggi) C'.
Susunan nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi akan membentuk tangga nada.
Tangga nada akan membentuk sebuah oktaf.
Not-not pada tangga nada diatonis merupakan not-not putih pada piano.
Sumber: sekitarmusik.com
Dalam notasi solmisasi, not-not tersebut adalah "Do-Re-Mi-Fa-So-La-Si".
Tangga nada diatonis terdiri dari diatonis mayor dan diatonis mayor.
1. Tangga Nada Diatonis Mayor
Tangga nada diatonis mayor adalah tangga nada yang memiliki jarak interval 1-1-1/2-1-1-1-1/2.
Tangga nada mayor berfungsi sebagai nada dasar untuk aransemen musik.
Tangga nada mayor diawali dan diakhiri dengan nada Do.
Contoh tangga nada C Mayor, yaitu C, D, E, F, G, A, B, C'.
Tangga nada mayor bersifat gembira dan semangat.
2. Tangga Nada Diatonis Minor
Tangga nada minor memiliki jarak interval nada 1-1/2-1-1-1/2-1-1.
Tangga nada minor diawali dan diakhiri dengan nada La = A.
Contoh tangga nada A minor, susunan nada : A, B, C, D, E, F, G, A'
Lagu dengan tangga nada minor bersifat sedih dan kurang semangat.
Selain tangga nada minor asli, juga ada tangga nada minor harmonis dan tangga nada minor melodis.
Tangga nada minor melodis adalah tangga nada dari minor asli namun nada ke-7 dari minor asli dinaikan setengah nada.
Tangga Nada Pentatonis
Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri dari lima nada.
Penta = Lima
Tone = Nada
Di Indonesia, tangga nada pentatonis biasanya ada pada alat musik tradisional seperti gamelan jawa, angklung, kolintangm dan sasando.
Lagu-lagu daerah khusus biasanya juga menggunakan tangga nada pentatonis.
Tangga nada pentatonis terdiri dari dua jenis yaitu nada pelog dan nada slendro.
1. Nada Slendro (Laras Slendro)
Tangga nada slendro adalah tangga nada yang memiliki 5 nada yang pada umumnya bersifat riang, gembira, dan lincah.
Tangga nada slendro tidak mempunyai nada 4 (fa) dan 7 (si).
Jarak antara satu dengan yang lain hampir sama sehingga tangga nada ini disebut juga slendro padantara.
2. Nada Pelog (Laras Pelog)
Tangga nada pelog adalah tangga nada yang memiliki 5 nada, yang bersifat tenang, hormat, dan mulia.
Tangga nada ini biasa digunakan pada gamelan Jawa dan Bali.
Tangga nada pelog yang lengkap memiliki 7 nada berbeda, tapi biasany ditulis lima nada saja.
Tangga nada pelog tidak mempunyai nada 2 (re) dan 6 (la).
Alat Musik Melodis
Alat musik melodis adalah alat musik yang bernada yang dimainkan dengan melodi. Alat musik melodis dapat memainkan lagu-lagu bertangga nada diatonis dan pentatonis.
Contoh alat musik melodis adalah pianika dan rekorder.
Pianika
Pianika memiliki tuts seperti piano, tapi pianika dimainkan dengan cara ditekan dengan tangan kanan sambil ditiup. Tangan kiri digunakan sebagai penyangga.
Rekorder
Rekorder juga merupakan salah satu alat musik melodis. Rekorder dimainkan dengan cara ditiup dan ditutup lubangnya secara bergantian untuk menghasilkan nada tertentu.
Gambar dibawah ini menerangkan penjarian untuk memainkan rekorder.
Pola Lantai dalam Tari Kreasi Daerah
Dalam seni tari, pola lantai adalah gerak tari untuk membentuk suatu formasi.Dengan pola lantai, tarian terlihat lebih menarik karena penari dapat berpindah-pindah tempat.
Berikut ini beberapa macam (jenis) pola lantai:
- Pola lantai garis vertikal
Pola lantai membentuk garis lurus ke depan atau ke belakang. Walau terkesan sederhana, tapi pola ini tetap cukup kuat. Pola lantai vertikal dapat dipakai untuk tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok.
- Pola lantai garis horizontal
Pola lantai membentuk garis ke kanan atau ke kiri. Pola ini dapat digunakan untuk tari tunggal, berpasangan, dan tari kelompok,
- Pola lantai garis diagonal
Pola lantai diagonal lebih jarang digunakan oleh penari. Pola ini membentuk garis dari sudut kanan depan ke sudut kiri belakang, atau dari sudut kiri atas ke sudut kanan belakang.
- Pola lantai garis lengkung
Pola lantai garis lengkung membentuk lingkaran, setengah lingkaran, atau angka delapan. POla lantai ini akan terlihat jika penari menarikan tarian kelompok.
Pola lantai tarian berpasangan atau kelompok akan tampak membosankan jika posisi penari tidak berpindah tempat. Kerena itu pola lantai dapai dibuat bervariasi untuk menambah nilai keindahan tarian tersebut.
Berikut ini contoh pola tari berpasangan atau kelompok.
Karya Seni Rupa Daerah
Sumber: pixabay.com
Wayang kulit adalah salah satu contoh karya seni rupa daerah. Berdasarkan jenisnya, seni rupa daerah terdiri dari dua macam yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.
1. Seni Rupa Murni
Seni rupa murni adalah seni rupa yang menghasilkan karya seni berupa benda hiasan. Contohnya: lukisan dan patung. Lukisan merupakan karya dua dimensi, sedangkan patung merupakan karya tiga dimensi.
2. Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan adalah seni rupa yang menghasilkan karya seni berupa benda pakai yang memiliki fungsi lain selain memperhatikan unsur keindahan. Contoh karya seni rupa terapan antara lain rumah adat, senjata tradisional, transportasi tradisional, dan seni kriya.
Secara umum karya seni rupa daerah memiliki ciri-ciri:
- Merupakan cerminan dari suatu budaya daerah sesuai dinamika masyarakat daerah tersebut.
- Menjadi pembeda seni di suatu tempat dengan tempat lainnya.
- Diciptakan bedasarkan filosofi dan aktivitas kebudayaan di daerah tersebut.
- Bersifat statis dan terikat dengan pakem-pakem tertentu.
- Bahan yang digunakan merupakan bahan alam dari daerah setempat.
- Motif dan corak memiliki makna tertentu yang dipengaruhi kondisi geografis daerah tersebut.
Kain juga merupakan salah satu hasil seni rupa daerah di Indonesia. Biasanya berupa kain batik dan kain tenun.
Kain batik setiap daerah memiliki motif khas masing-masing. Cara dan teknik pembuatan batik pun dapat bermacam-macam, diantaranya:
1. Jumputan
Jumputan merupakan salah satu cara pemberian motif di atas kain dengan mengisi, melipat, dan mengikat kain dengan cara tertentu, lalu mencelupkannya pada larutan zat warna. Batik jumputan disebut juga ikat celup.
2. Canting Tulis
Teknik canting tulis yaitu menghalangi masuknya warna dengan menutupinya menggunakan cairan malam/lilin melalui alat yang disebut dengan canting.
Teknik printing atau cap yaitu cara pembuatan motif batik dengan canting cap. Canting cap adalah kepingan logam atau pelat yang berisi gambar yang agak menonjol.
4. Teknik Coletan
Teknik coletan adalah cara membuat batik dengan cara melukis zat pewarna di atas kain.
0 Comments