A. Rendah Hati
Rendah hati biasa disebut juga tawadhu. Rendah hati bukan rendah diri. Rendah hati dalam pengertian yang luas adalah merendahkan diri tanpa menghinakan dan meremehkan harga dirinya.
Sikap rendah hati termasuk sikap yang terpuji. Dengan adanya sikap rendah hati segala sikap dan perilaku manusia, baik yang berhubungan dengan Allah smt maupun manusia akan harmonis. Allah memuliakan orang yang rendah hati.
Dengan demikian, tawadhu adalah merendahkan diri dan hati di hadapan Allah yang dilandasi oleh kesadaran akan kebesaran dan keagungan Allah sebagai pencipta alam semesta.
Lawan dari sifat rendah hati adalah takabur (sombong).
Untuk menumbuhkan sikap rendah hati, hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
- Menumbuhan dan menanamkan kesadaran dalam diri kita agar tidak bersikap sombong (takabur).
- Menumbuhkan dan menanamkan kesadaran tentang proses penciptaan manusia.
- Sadar bahwa hidup di dunia ini hanya sementara.
- Menghindari sikap bermegah-megahan.
- Bersyukur
- Pemaaf
- Penyabar
Hikmah dan manfaat sikap rendah hati yaitu:
- Membuat orang bertambah mulia.
- Menghindarkan manusia dari sifat sombong.
- Akan ditinggikan derajatnya oleh Allah.
Sikap-sikap rendah hati Rasulullah saw yang patut dicontoh adalah sebagai berikut:
- Rasulullah saw sangat bersikap rendah hati dan sopan terhadap semua orang.
- Rasulullah saw berusaha sekuat tenaga supaya kaumnya maju dan tidak terbelakang.
- Rasulullah saw merupakan panutan (teladan) dalam sikap sopan santun, baik bagi umatnya yang muslim maupun bukan muslim.
B. Hemat
Hemat artinya berhati-hati dalam menggunakan sesuatu. Persamaan hemat adalah sederhana, dan lawannya adalah adalah boros.
Hemat adalah salah satu sifat terpuji. Contoh sikap sederhana adalah menggunakan uang secara tidak berlebihan, tidak jajan berlebihan, dan tidak membeli sesuatu barang yang belum tentu digunakan dalam jumlah banyak. Contoh sikap boros yaitu menggunakan uang berlebihan untuk membeli kanan dan pakaian yang tidak terpakai semua.
Selain boros kita juga tidak boleh kikir. Kikir atau bakhil adalah sikap pelit, yaitu enggan mengeluarkan harta untu keperlian diri sendiri, keluarga, infaq, maupun shadaqah.
Upaya untuk bisa tetap berperilaku hemat adalah sebagai berikut:
- Isiqamah, yaitu mengerjakan amalah secara terus menerus menurut syara'.
- Iffah, adalah sikap bersahaja, tidak mengikuti ajakan hawa nafsu.
- Musawwamah, yaitu sikap sepadan dalam berinteraksi kepada sesama.
- Dimuliakan dan dicintai oleh Allah swt.
- Ditinggikan derajatnya oleh Allah swt.
- Semakin dicintai dan dihargai oleh sesama manusia.
- Mendapat keberkahan dalam hidup.
- Bisa meraih semua impian-impian yang ingin dicapai.
- Harkat dan martabatnya akan semakin meningkat.
C. Jujur
- Membiasakan berbicara sesuai dengan perbuatan.
- Mengakui kebenaran orang lain dan mengakui pula kesalahan diri sendiri bila memang bersalah.
- Selalu ingat bahwa perbuatan manusia dilihat oleh Allah swt.
- Meyakini bahwa kejujuran merupakan sikap terpuji yang disenangi Allah swt.
- Meyakini bahwa dengan berbuat jujur, berarti menjaga diri dari hitamnya wajah di akhirat nanti, sebagaimana dijelaskan dalam surah Az-Zumar ayat 60.
- Kalau berbicara benar.
- Menepati janji.
- Disiplin dan tertib dalam melakukan sesuatu.
0 Comments