Rangkuman PLH Kelas 6 SD BAB 5: Mengelola Sampah dengan Teknologi Sederhana

 

sumber: antaranews.com

Sampah merupakan barang sisa kegiatan rumah tangga, perdagangan, pertanian, dan industri, baik dalam bentuk padat maupun cair. 

Sampah merupakan barang yang sudah tidak dipakai, tidak disenangi, atau yang harus dibuang.

Sampah, saat ini khususnya di kota-kota besar sering menjadi masalah karena terbatasnya daerah tempat pembuangan akhir sampah.

Sampah Organik

Sampah Anorganik

Sampah yang berasal dari benda atau sisa makhluk hidup yang mudah membusuk atau diuraikan oleh mikroba.

Sampah yang berasal dari benda mati yang sulit membusuk atau sangat susah dihancurkan oleh mikroba atau bakteri pengurai.

Contoh:

1.       Daun sisa pembungkus makanan.

2.       Sayuran busuk yang dibuang.

3.       Buah-buahan busuk yang dibuang.

4.       Daun-daun kering.

5.       Sisa-sisa makanan seperti daging dan nasi yang basi.

Contoh:

1.       Plastik pembungkus makanan

2.       Plastik mainan

3.       Pecahan kaca

4.       Botol dan gelas bekas

5.       Kaleng bekas

6.       Sisa-sisa barang elektronik


Di samping kedua jenis sampah diatas ada juga jenis sampah berbahaya yang harus ditangani khusus terlebih dahulu sampai netral dan tidak berbahaya. Contohnya: pecahan kaca/gelas, sisa bahan kimia, baterai, botol obat nyamuk, dan paku.

Beberapa contoh sumber sambah yang mencemari lingkungan:

  1. Sampah rumah tangga (domestic wastes)
  2. Sampah dari tempat umum
  3. Sampah perkantoran
  4. Sampah kawasan industri
  5. Sampah pertambangan
  6. Sampah peternakan dan perikanan

Belajar Membuat Kompos

sumber: sehatq.com

Sampah organik dapat diolah menjadi kompos. 
Manfaat penggunaan kompos:
1. Manfaat secara ekonomi
  • Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
  • Memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada bahan asalnya (sampah)
2. Manfaat bagi lingkungan
  • mengurangi polusi udara pembakaran sampah
  • mengurangi kebutuhan lahan penimbunan sampah
  • mengurangku volume/jumlah sampah
3. Manfaat bagi tanaman dan keadaan tanah
  • meningkatkan kesuburan tanah
  • memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
  • meningkatkan kapasitas serap air tanah
  • meningkatkan aktivitas mikroba tanah
  • meningkatkan kualitas hasil panen
  • menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
  • menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
  • meningkatkan retensi/ketersediaan unsur hara di dalam tanah

Adapun langkah-langkah pembuatan kompos adalah sebagai berikut:
1. Pemilahan Sampah
2. Pengecilan Ukuran
3. Penyusunan Tumpukan
4. Pembalikan
5. Penyiraman
6. Pematangan
7. Penyaringan
8. Pengemasan dan Penyimpanan

Kompos yang bermutu adalah kompos yang telah terdekomposisi (terurai) dengan sempurna serta tidak menimbulkan efek-efek merugikan bagi tanaman.

Penggunaan kompos yang belum matang akan menyebabkan terjadinya persaingan bahan nutrien antara tanaman dan mikroorganisme tanah yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman.

Kompos yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • berwarna cokelat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah
  • tidak larut air, meski sebagian kompos dapat membentuk suspensi
  • rasio C/N sebesar 10:20, tergantung dari bahan baku dan derajatnya
  • berefek baik jika diaplikasikan pada tanah
  • suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan
  • tidak berbau busuk dan kering

Post a Comment

0 Comments