Rangkuman PLH kelas 6 SD BAB 4: Bencana Alam (Tsunami) dan Cara Penanggulangannya

sumber: kumparan.com

Bencana alam merupakan bencana (kecelakaan) yang disebabkan oleh alam.

Becana sendiri diartikan sebagai sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian, atau penderitaan.

Tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu = pelabuhan, Nami = gelombang. Jadi secara harfiah tsunami berarti gelombang di pelabuhan.

Menurut KBBI, tsunami adalah gelombang laut dasyat (gelombang pasang) yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung berapi di dasar laut.

Intensitas tsunami (besar dan tinggi) gelombangnya berbeda-beda. Tipe intensitas tsunami menurut Imamura-Lida:

  • Tipe Tsunami m = -1
Ketinggian kurang dari 50 m, tidak berpotensi menimbulkan kerusakan.

  • Tipe Tsunami m = 0
Ketinggian sekitar 1 meter, juga tidak berpotensi menimbulkan kerusakan.

  • Tipe Tsunami m = 1
Ketinggian mencapai 2 meter, menyebabkan kerusakan rumah dan mampu menyeret kapal-kapal hingga ke pantai.

  • Tipe Tsunami m = 2
Ketinggian gelombang antara 4-6 meter, dapat menyebabkan kerusakan bangunan dan menimbulkan korban jiwa.

  • Tipe Tsunami m = 3
Ketinggian 10 hingga 20 meter, dapat menyebabkan kerusakan wilayah pantai sampai sejauh 400 km.

  • Tipe Tsunami m = 4
Ketinggian lebih dari 30 meter, dapat menimbulkan kerusakan besar hingga sejauh 500 km dari pantai,


Penyebab terjadinya tsunami:

  • Gerakan vertikal kerak bumi
  • Gempa yang berpusat di dasar laut
  • Letusan gunung berapi dasar laut
  • Akibat hantaman meteor di laut.
Namun 90% yang terjadi akibat gempa yang berpusat di dasar laut.


Tanda-tanda akan terjadinya bencana alam tsunami:
  1. Terjadi getaran kuat di sekitar pantai.
  2. Setelah getaran mereda, laut tiba-tiba surut tersedot beberapa kilometer ke tengah laut.
  3. Perubahan tingkah laku hewan, karena biasanya hewan bisa merasakan tanda bahaya yang tidak bisa dirasakan manusia.

Badan negara yang memiliki peran penting dalam memberikan informasi keadaan cuaca dan adanya bencana alam adalah BMKG.

Beberapa bencana alam tsunami yang terjadi di Indonesia:
  • Bencana alam tsunami tahun 1883
26 Agustus 1883 tsunami melanda akibat letusan gunung berapi di bawah laut Hindia, yaitu gunung Krakatau. Gelombang tsunami mencapai 30 m. Sebanyak 34.000 orang sepanjang pantai sumatera dan jawa meninggal akibat gelombang ini.
Letusan gunung itu sendiri terdengar hingga 4.800 km dengan abu panas terlontar sejauh 40 km. Dua ribu orang terbakar oleh abu vulkanik.
  • Bencana alam tsunami tahun 2004
26 Desember 2004 gempa bumi di dasar samudera hindia dengan kekuatan 9 SR dan tsunami mencapai ketinggian 9 m memporak-porandakan Aceh dan sekitarnya. Korban jiwa mencapai 170.000 dan 500.000 orang kehilangan tempat tinggal. 
Bencana ini juga melanda negara-negara Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika. Kerusakan paling parah dan korban jiwa terbesar juga melanda Sri Langka, Thailand, dan India.
  • Bencana alam tsunami tahun 2006 
Tanggal 17 Juli 2006 terjadi di selatan pulau Jawa, dengan gelombang tertinggi 21 m di sekitar Nusa Kambangan, Cilacap
  • Bencana alam tsunami tahun 2007

Tanggal 12 September 2007, bencana terjadi di Bengkulu dengan ketinggian sekitar 3-4 m.


Cara Penanggulangan Bencana Alam Tsunami

  1. Mengetahui kawasan rawan tsunami
  2. Memahami tindakan-tindakan dalam menghadapi tsunami
  3. Sistem peringatan dini
  4. Meminimalkan kerusakan dan korban akibat bencana alam tsunami

Tindakan Menghadapi Tsunami
Persiapan menghadapi tsunami:
  • Jika tinggal di daerah pantai yang riskan tsunami, selalu dapatkan informasi dari posko dan satgas terdekat.
  • Perhatikan informasi BMKG melalui media masa maupun elektronik.
  • Selalu waspada terhadap tanda-tanda peringatan tsunami.
Menjelang tsunami:
  • Jangan panik
  • Informasikan pada orang-orang terdekat tentang tanda-tanda dan peringatan, dan minta menyebarkannya.
  • Bersama keluarga dan kerabat menyelamatkan diri.
  • Jangan terburu-buru kembali ke pantai (rumah) hingga keadaan aman.
  • Berlari sejauh mungkin dari pantai ke tempat yang tinggi.
  • Perhatikan informasi-informasi dari sumber yang dapat dipercaya
Saat terjadi tsunami:
  • Utamakan keselamatan diri
  • berlarilah menuju tempat lebih tinggi
  • jika terjebakdalam rumah atau bangunan, raih benda yang bisa mengapung sebisanya
  • jika terseret tsunami, cari benda terapung yang dapat digunakan sebagai rakit
sumber: cnnindonesia.com

Pasca terjadi tsunami:
  • menjauhi bangunan rusak, pohon, atau tiang-tiang hampir roboh.
  • menjauhi kabel atau instalasi listrik lainnya
  • memeriksa / menolong diri dan orang sekitar yang membutuhkan pertolongan
  • mencari dan mengecek sanak saudara
  • jangan minum air dari sumber air terbuka
  • mendatangi posko-posko bantuan untuk mendapatkan makanan bergizi
  • cari dan ikuti rencana-rencana evakuasi darurat dan prosedurnya
  • ikuti terus informasi-informasi terkini mengenai bencana
  • menghindari daerah yang rusak kecuali dinyatakan aman
  • memanfaatkan waktu secara produktif

Post a Comment

0 Comments