Nabi Yunus adalah nabi yang diutus untuk kaum Bani Israil.
Pada masa Nabi Yunus a.s menjadi nabi Allah swt, keadaan orang-orang Bani Israil sangat memprihatinkan tingkah laku, moral dan akhlaknya.
Untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan kaum Bani Israil tersebut, siang malam Nabi Yunus a.s menyampaikan syariat-syariat Allah. Mereka sulit menerima seruan Nabi Yunus a.s. sebaliknya mereka malah mengolok-olok Nabi Yunus a.s. Sudah 30 tahun lamanya dengan penuh ketabahan dan kegigihan Nabi Yunus a.s. berdakwah. Namun selama itu pula Nabi Yunus hanya mendapat pengikut 2 orang saja.
Sudah habis kesabaran Nabi Yunus a.s, kemudian beliau berdoa kepada Allah swt agar diturunkan siksa pada kaumnya tersebut. Namun sebelum dapat izin dari Allah swt Nabi Yunus sudah meninggalkan kaumnya.
Ketika Allah menurunkan siksa kepada kaumnya berupa awan yang menghitam, mereka semua memanggil Nabi Yunus a.s dan menyatakan ingin beriman kepada Allah. Tetapi Nabi Yunus a.s. sudah pergi menaiki sebuah perahu yang penuh muatan.
Tiba-tiba kapal yang dinaiki beliau oleng terombang ambing dasyatnya gelombang.Para penumpang memutuskan untuk mengurangi barang-barang bawaan dan melemparkannya ke laut. Ternyata itu saja tak cukup untuk mengurangi beban. Nahkoda kapal bertanya apakah ada pelarian dalam kapalnya karena kapalnya tidak pernah seperti ini sebelumnya. Tetapi tidak ada yang menjawab.
Kemudian mereka memutuskan untuk membuat undian. Setelah dilakukan undian, maka nama Nabi Yunus yang keluar. Para penumpang tak enak hati apabila harus melihat Nabi Yunus yang harus melemparkan diri ke laut. Akhirnya mereka mengundi lagi, akan tetapi nama Nabi Yunus keluar lagi hingga tiga kali berturut-turut.
Akhirnya Nabi Yunus a.s pun diturunkan dari kapal. Allah telah mengirimkan ikan paus dan mengilhamkan kepada ikan tersebut agar menelan Nabi Yunus tanpa merobek dan melukainya. Akhirnya ikan paus tersebut benar-benar menelan Nabi Yunus tanpa merobek dagingnya dan mematahkan tulangnya.
Saat berada di dalam perut ikan, Nabi Yunus hanya melihat kegelapan dan tak ada makanan yang dapat dikonsumsi. Nabi Yunus akhirnya menyadari bahwa hal ini merupakan buah dari tidak sabar dalam menghadapi kaumnya. Sehingga beliau berdoa dan memohon ampun kepada Allah AWT.
Doa Nabi Yunus a.s saat berada di perut ikan besar ada di dalam Al-Qur'an surah Al-Anbiya' ayat 87.
Q.S. Al-Anbiya' (21): 87
Artinya:
Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Nabi Yunus a.s. dijuluki dengan panggilan Zun Nun karena berada di dalam perut ikan besar dalam keadaan gelap gulita berhari-hari.
Setelah Nabi Yunus a.s. menghadapi cobaan berada di dalam perut ikan berhari-hari, ia dikeluarkan di daerah yang amat gersang dalam keadaan yang sakit tidak berdaya. Allah kemudian menumbuhkan sejenis labu untuk makanan sehari-hari. Setelah itu ia diutus kembali pulang ke kampung halamannya menemui kaumnya. Sampailah Nabi Yunus a.s kepada kaumnya yang berjumlah seratus ribu lebih dan alhamdulillah atas rahmat Allah swt. kemudian mereka beriman semuanya.
0 Comments