sumber:orami.co.id
Kisah Kelahiran Nabi Isa a.s.
Nabi Isa a.s dilahirkan pada tahun 1 M di wilayah Palestina. Ibunya adalah Maryam binti Imran. Nabi Isa a.s lahir tanpa ayah, hal ini merupakan keistimewaan sekaligus kekuasaan dari Allah swt.
Q.S. Ali Imron (3) : 59
Artinya:
Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
Kisah kelahiran Nabi Isa a.s di kisahkan dalam Al-Quran Surah Maryam yaitu surah ke 19.
Pada suatu hari, Maryam sangat terkejut dan takun karena malaikat datang menghampirinya. Ia mengira bahwa yang mendatanginya itu bermaksud jahat. Namun malaikat Jibrik menjelaskan bahwa dia adalah utusan Tuhannya untuk membawa kabar gembira bahwa Allah akan mengaruniakan seorang bayi laki-laki.
Q.S. Maryam (19) : 19
Artinya:
Dia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.”
Dengan penuh heran Marya berkata, bagaimana mungkin dia akan memperoleh anak sementara dirinya belum bersuami.
Q.S. Maryam (19) : 20
Artinya:
Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!”
Malaikat Jibril pun berkata bahwa bagi Allah segala sesuatu akan mudah dapat dilaksanakan.
Q.S. Maryam (19) : 21
Artinya:
Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan.”
Tidak lama kemudian Maryam mengandung. Untuk menghindari ejekan orang, Maryam meninggalkan Baitul Maqdis. Pada saatnya, lahirlah Nabi Isa a.s di tempat yang bernama Bethlehem. Maryam merasa gembira dan sedih. Gembira karena anaknya terlahir selamat dan sehat. Bersedih karena orang pasti mencemooh karena anaknya lahir tanpa ayah. Tetapi tiba-tiba terdengar suara sayup sayup.
Q.S. Maryam (19) : 24-26
Artinya:
Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. (24) Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. (25) Maka makan, minum dan bersenanghatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.” (26)
.
Kemudian Maryam membawa bayinya pulang. Melihat Maryam mereka menanyakan tentang bayi itu. Maryam tidak menjawab hanya memberikan isyarat menujuk pada bayinya. Mereka mengejek bagaimana mungkin menanyakan pada bayi yang baru lahir. Namun alangkah terkejutnya mereka ketika bayi mungil itu berbicara dengan suara lantang.
Q.S. Maryam (19) : 30-35
Artinya:
Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. (30) Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; (31) dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. (32)
Pengangkatan Nabi Isa a.s sebagai Rasul
Nabi Isa a.s diangkat oleh Allah swt menjadi rasul pada usia ke 30 tahun. Memimpin kaum Bani Israil yang banyak mengubah tuntunan kitab Taurat. Kitab Taurat tidak murni lagi mereka mengubah syariah menjadi keinginan mereka sendiri.
Allah menurunkan kitab Injil kepada Nabi Isa a.s, Injil artinya kabar baik berisi tentang keesaan Allah swt dan memberi kabar datangnya nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad saw.
Setelah diangkat menjadi Rasul, Nabi Isa a.s mulai berdakwah pada kaumYahudi tetapi sedikit sekali yang mempercayainya. Untuk membuktikan kerasulan Nabi Isa a.s Allah memberikan beberapa mukziat yaitu:
- Dapat menghidupkan orang yang sudah meninggal
- Menyembuhkan penyakit kusta
- Membuat burung dari tanah
- Mengetahui ihwal orang lain
Cerita Nabi Isa a.s. Diselamatkan Allah swt dan Diangkat ke Langit
Suatu hari Nabi Isa a.s mendengar bahwa ia akan dibunuh sehingga bersembunyi di tempat yang sunyi dan aman. Tetapi seorang penghianat bernama Yudas Iskariot memberitahukan persembunyian nabi pada raja Yahudi yaitu Pontius Pilatus, dan tentu saja mereka langsung kesana akan membunuh Nabi Isa a.s.
Saat tiba di tempat persembunyian nabi, Yudas masuk terlebih dahulu. Allah menunjukan kekuasaan-Nya dengan mengubah wajah Yudas menjadi wajah Nabi Isa a.s sehingga dia yang ditangkap dan disalib di bukit Golgota. Sementara Nabi Isa a.s diselamatkan Allah swt dan diangkat ke langit.
Q.S. Ali-Imran (3) : 55
Artinya:(Ingatlah), ketika Allah berfirman, “Wahai Isa! Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan.”
0 Comments