Hallo semuanyah, kali ini Rani mau berbagi pengalaman naik bus jarak jauh dari Bandung ke Denpasar Bali. Jujur Rani juga deg-degan ga karuan karena ini perjalanan bus jarak jauh pertama kali juga buat rani. Biasanya palingan naek Damri Elang-Cibiru doank haha...
Kita berangkat Desember 2019, lumayan lagi high season dapet harga 540k beli langsung di pool Jl. RE Martadinata (Riau) Bandung. Kita beli sekalian tiket PP. Sebenernya temen-temen bisa juga beli tiket via aplikasi RedBus atau Traveloka.
Di hari keberangkatan, kita tiba di pool sekitar jam 2 siang lalu melakukan pengecekan ulang tiket. Setelah menunggu sekitar setengah jam bus datang ke pool jam setengah 3-an. Lanjut muat barang ke bagasi, penumpang naik ke bus, kemudian kru bis mengecek penumpang sebelum akhirnya mulai berangkat jam 3 sore.
Sedikit bercerita tentang fasilitas yang kita dapatkan sebagai penumpang, di dalam bis ada 30 kursi penumpang dengan formasi kanan dua kiri dua. Area sopir terpisah dengan area penumpang, ada sekat dan pintu yang memisahkannya.
Di bagian belakang terdapat toilet tapi hanya bisa digunakan untuk buang air kecil saja, itu pun diperbolehkan hanya saat bus melaju saja.
Oiya, masing-masing kursi dikasih selimut, dan uniknya setiap kursi punya sandaran kaki yang bisa di setel naik turun.
Buat temen-temen yang cemas kehabisa baterai HP, jangan khawatir karena rak atas penyimpanan barang terdapat colokan listrik di beberapa titik untuk charge HP atau barang elektronik lainnya. Tapi tetap hati-hati menjaga barang ya teman-teman.
Masih area jawa barat, pemandangan pun masih didominasi sawah dan hijau-hijauan seperti di bawah ini.
Kita pilih bus jurusan Bandung-Denpasar yang melalui jalur utara, berharap bisa sampai lebih cepat karena lewat Tol. Bus berangkat ke arah cicaheum, Rani kira bakal berhenti di terminal Cicaheum dulu ternyata engga. Lanjut ke arah Jatinangor, Cadas Pangeran, dan sampai perhentian pertama masih di Sumedang untuk service makan pertama.
Jadi klo rani lihat tempat service makannya itu ada beberapa tergantung situasi kondisi pas jam makan kita ada di daerah mana. Ini waktu sekitar bada maghrib dan kita dapet service makan di daerah sumedang.
Sistem pengambilan makanan secara parasmanan, sebelum mengambil makanan tiket bus harus diperlihatkan untuk di scan ke aplikasi sistemnya dia.
Untuk menu terdiri dari 1 jenis lauk, beberapa sayuran (atau buah), dan kerupuk. Dan yang paling mantap di cuaca dingin minum teh anget.
Ternyata bus masuk tol mulai dari Kertajati, dan sepanjang perjalanan sebelum masuk tol bus berkali-kali berhenti di pool kecil/agen (sepertinya) untuk memuat paket. Ini lumayan makan waktu loh, jadi harap sabar ini ujian xixixixi....
Selama perjalanan kita dapat service makan gratis (include di harga tiket maksud nya) sebanyak 2 kali. Tapi tidak hanya untuk service makan saja, bis beberapa kali berhenti juga untuk memberi kesempatan penumpang untuk ke toilet atau makan di tempat pemberhentian (rest area). Dan FYI, tiap kita berhenti bus akan keluar dulu dari jalan tol. Jadi bukan berhenti di rest area jalan tol.
Seperti pada foto di bawah ini, sekitar jam 12 malam kita berhenti di daerah gringsing batang. Kemudian melanjutkan perjalanan malam hari. Disini ga banyak cerita lagi karena penumpang pada tidur. Kondisi bis yang cukup nyaman dan skill dewa pak sopir, mampu membuat kita tidur nyenyak sepanjang malam.
Waktu subuh, sepertinya di daerah Madiun kita sempat berhenti juga disana untuk sholat subuh. Tapi alfian sempet kegirangan banyak bus dari berbagai PO juga berhenti disini termasuk bus double decker yang jarang kita lihat seperti ini. Ga terlalu banyak ambil gambar, masih baru sadar dari tidur + buru2 juga soalnya Hasna masih tidur ga bisa ditinggal lama.
Ketika hari mulai terang menuju siang kita memasuki daerah pantai putih tempat service makan kedua. Rani kira bakal dapet tempat makan yang bisa view pantai gitu, tapi ternyata ngga. Ga apa2 sih, tempatnya cukup bersih dan nyaman koq.
Nah sehabis makan dan melanjutkan perjalanan, penasaran lihat laut terbayarkan. Sepanjang Banyuwangi menuju pelabuhan Ketapang kita bisa langsung melihat indahnya laut sepanjang perjalanan.
Dan kita pun memasuki area pelabuhan, kendaraan-kendaraan mengantri untuk menyebrang dari Ketapang ke Gilimanuk.
Ini saat bus mulai memasuki kapal.
Saat bis sudah set di tempatnya dalam kapal, penumpang diminta naik ke tempat penumpang dan tidak boleh diam di kendaraan dengan alasan keselamatan. Kebetulan kita dapat kapal terbuka jadi kita bisa lihat pemandangan super keren di tengah laut. Asik juga buat foto-foto.
Dalam kapal disediakan fasilitas toilet, mushola, dan ruangan duduk penumpang. Karena sudah masuk waktu dzuhur kita sholat di kapal, mushola nya nyaman banget, bersih, dan ber-AC. Selanjutnya kita dengan kekampringan nya karena pertama banget naik kapal lebih pilih panas2an di luar buat foto2 dan menikmati pemandangan dari pada di ruang penumpang.
Ga sampai 1 jam di kapal, kita sampai di Pelabuhan Gilimanuk. Suasana Bali sudah mulai terasa. Dan hal terpenting saat kita "mendarat" di Bali adalah kita wajib harus punya KTP atau kartu identias valid lainnya karena ada pemeriksaan.
Kita lanjut perjalanan ke Denpasar yang ternyata masih beberapa jam lagi teman-teman haha...
Pemandangan sekitar pun masih memanjakan mata. Disebelah kiri hijau-hijauan dan di sebelah kanan kita masih bisa melihat garis pantai dan laut.
Disini Rani baru sadar dan entah kapan mulai berganti nya bahwa kita masuk wilayah WITA dengan perbedaan waktu 1 jam lebih cepat. Untungnya jam HP update otomatis + aplikasi Adzan, jadi ga gitu bingung menentukan waktu sholat.
Bis beberapa kali berhenti lagi di pool untuk drop paket. Ini juga bikin lama banget, sampai ke malam hari perjalanan kita. Dan perjalanan panjang berakhir di Terminal Mengwi. Kru bis dan penumpang lainnya menyarankan untuk turun sebelum terminal, jika tidak ada yang menjemput karena di terminal banyak calo dan lebih aman jika turun di luar.
Disini Rani baru sadar dan entah kapan mulai berganti nya bahwa kita masuk wilayah WITA dengan perbedaan waktu 1 jam lebih cepat. Untungnya jam HP update otomatis + aplikasi Adzan, jadi ga gitu bingung menentukan waktu sholat.
Bis beberapa kali berhenti lagi di pool untuk drop paket. Ini juga bikin lama banget, sampai ke malam hari perjalanan kita. Dan perjalanan panjang berakhir di Terminal Mengwi. Kru bis dan penumpang lainnya menyarankan untuk turun sebelum terminal, jika tidak ada yang menjemput karena di terminal banyak calo dan lebih aman jika turun di luar.
Tapi Alhamdulillah kami tiba di Terminal sudah dijemput saudara yang tinggal di Bali.
Saksikan juga serunya perjalanan kami di channel youtube ikianajo yah!
2 Comments
Total brp jam perjalanan mba?
ReplyDeleteberangkat jam 14.00 WIB dari Bandung, turun bis sekitar jam 7-8 WITA hari berikutnya. Ke Denpasar masih sekita 3 jam lagi.
ReplyDelete